Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

June 29, 2014
Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

Sebuah majalah di AS pernah menerbitkan sebuah laporan penelitian berjudul "perasaan tidak menyenangkan dapat menimbulkan racun". Isi terkait menyebutkan, "Di laboratorium psikologi, menunjukkan niat buruk manusia, dapat menyebabkan perubahan kimia secara fisiologis, yang mengakibatkan suatu racun meresap ke dalam darah."

Seseorang dalam kondisi mental yang normal, dimana jika mengembuskan kelegaan (hatinya) ke dalam secangkir es, ia akan mengembun, dan itu merupakan suatu benda transparan tak berwarna. Namun, begitu suasana hatinya dalam keadaaan marah, benci, murka, iri, maka benda yang mengembun itu akan menunjukkan warna yang berbeda, dan jika dianalisis secara kimia, maka hasilnya akan tampak mengandung racun.

Sementara artikel lain terkait ditulis oleh Dr William (mantan kepala Food Inspection Agency) di Amerika. Dalam artikel terkait disebutkan, "Ketakutan dan teror, dapat menyebabkan suatu cairan tertentu di dalam tubuh menjadi racun, meresap ke dalam organ, sehingga mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh, lalu timbul penyakit. Sebaliknya, jika suasana hati seseorang itu selalu ceria dan gembira!", selalu berpikiran positif (niat baik), dapat membuat cairan itu menjadi bersih dan bening, sehingga menghasilkan perubahan fisiologis, dan mendapatkan kebahagiaan serta kesehatan spiritual."

Jika Anda bertanya mengapa bisa berefek sedemikian rupa? Hal ini tergolong "ilmu esok hari". Saat ini, masih ada lagi sebuah fenomena misterius yang membingungkan.

Salah seorang ilmuwan mengatakan, bahwa kondensat yang lahir dari rasa dengki, kerap dapat menjadi racun kematian dalam beberapa menit bagi seekor Cavia (Tikus Belanda). Ketika seorang ibu menyusui anaknya dalam keadaan marah, maka sang bayi kerap akan muntah. Secara ilmiah bahkan juga menunjukkan, bahwa kecemasan dapat merusak kesehatan manusia. Sebaliknya, suasana hati bahagia, akan menghasilkan zat kimia yang bermafaat bagi tubuh manusia itu sendiri, yang dapat merangsang pertumbuhan sel dan energi. (bayvoice/jhon/ran)

Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

June 25, 2014
Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

Sedemikian kuatnya gravitasi lubang hitam, sehingga cahaya pun tidak akan luput darinya. Lubang hitam biasanya terbentuk setelah ledakan supernova yang keras di bintang tetap. Menurut relativitas umum, bahwa setiap pusat lubang hitam memiliki sebuah "singularity" (keanehan/kekhususan) dengan kepadatan yang tak terbatas. Karakter "Singularity" yang tak terbatas menyiratkan bahwa ruang dan waktu berhenti di sana. Selama ini, para ilmuwan terus berupaya menemukan suatu cara untuk menghindari kegagalan hukum fisika di "singularity".

Menurut penelitian terbaru, pusat lubang hitam mungkin sama sekali tidak terdapat "singularitas" dengan kepadatan tak terbatas, hal ini didasarkan pada penemuan baru atas "loop quantum gravity" (teori gravitasi lingkaran kuantum). Teori "loop quantum gravity" merupakan suatu teori utama yang mencoba menyatukan mekanika kuantum dan teori relativitas umum. Menurut para ilmuwan, bahwa pusat lubang hitam itu hanya berupa wilayah ruang dan waktu yang melengkung. Hal ini juga merupakan cara untuk mengurai "singularitas" dengan menggunakan gravitasi kuantum selama ini.

Sama seperti gravitasi lingkaran kuantum, menggangap "singularitas" Big Bang alam semesta sebagai jembatan menuju ke alam semesta lain, "singularitas" di pusat lubang hitam dapat dipandang sebagai pintu gerbang yang menuju ke area lain alam semesta.

Namun, maket yang digunakan para ilmuwan saat ini sangat sederhana, hanya terdiri dari struktur ruang dan waktu yang melengkung, tidak mengandung substansi yang sebenarnya. Maket itu merupakan bola simetris, tidak seperti lubang hitam sebenarnya yang kehilangan struktur bola simetris karena memiliki rotasi. Oleh karena itu, tugas para ilmuwan berikutnya adalah meningkatkan kompleksitas maket tersebut, menimbangkan material dan faktor-faktor non-simetris, dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih realistis. (bayvoice/jhon/ran)


Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

June 21, 2014
Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta
Jika terdapat alam semesta di luar semesta alam, maka ditilik dari sudut pandang probalitas dan statistic, setiap multiverse sesuai dengan kemungkinan hasil yang berbeda dari setiap peristiwa.


Fisikawan teoritis dari Universitas Columbia, New York mengemukakan konsep individu terhadap multiverse alam semesta. Menurutnya kita memiliki cara untuk membuktikan keberadaan multiverse, jika multiverse itu eksis, alam semesta akan menjadi lebih tidak menentu.
Melansir laporan media asing, beberapa teori fisika yang berasal dari konsep multiverse, membuat misteri alam semesta menjadi lebih rumit dan membingungkan. Menurut teori multiverse, bahwa di luar alam semesa kita masih ada semesta alam lainnya, dan yang lebih menakjubkan, evolusi semesta ala mini bervariasi, beberapa di antaranya memiliki kehidupan dan juga sebaliknya, bahkan tidak ada benda langit apa pun.
Jika multiverse itu eksis, maka kita tampaknya sangat beruntung, karena munculnya alam semesta kita saat ini mendukung kehidupan, namun, ilmuwan juga menemukan hal yang disayangkan, alam semesta kita akan menghadapi suatu proses keakhiran, yang menunjukkan bahwa multiverse di tempat hunian kita ini dapat mendukung kehidupan, namun, bukan berarti tidak terbatas.
Kalau begitu, bagaimana bisa kita ketahui, apakah kita hidup di dalam mutiverse semesta alam ? Brian Greene, fisikawan teoritis dari Columbia University, New York menuturkan, bahwa beberapa versi dari multiverse tampak mudah untuk dikonfirmasi, menurut maket yang mereka dalami saat ini dapat mengetahui dengan jelas apakah multiverse itu eksis. Misalnya, teori string multiverse, menurut model teori string dapat diketahui alam semesta itu bagaikan selapisan tiga dimensi raksasa. Jika ada alam semesta di luar semesta alam, maka kita dapat mendeteksi keberadaan alam semesta lain di setiap sudut alam semesta, Large Hadron Collider (cincin "Akselerator Partikel" dan "Atom-Smasher" raksasa) dari pusat penelitian nuklir Eropa dapat melakukan penyelidikan terkait.
Selain itu, teori ekspansi juga menyiratkan adanya multiverse, menurut para ilmuwan bahwa alam semesta itu berasal dari big bang, dan melahirkan multiverse yang tak terhitung banyaknya. Setiap kondisi fisik alam semesta itu tidak sama, hal ini sama seperti banyaknya gelembung busa, antara alam semesta akan terjadi tabrakan, dan akibat dari tabrakan itu bagaikan stempel radiasi yang tertinggal di balik gelombang mikro alam semesta masa permulaan.
Tim peneliti begitu gembira ketika menemukan sinyal gelombang gravitasi dalam radiasi di balik gelombang mikro itu, karena informasi ini menunjukkan eksistensi multiverse.
Jika multiverse itu eksis, maka mungkin menghasilkan beberapa hasil yang ganjil. Menurut kesimpulan dari probalitas dan statistic, setiap multiverse itu sebenarnya berada dalam kondisi evolusi yang tidak sama, artinya bahwa ada planet Bumi di dalam multiverse tertentu, dan mungkin di atas bumi tersebut ini tidak berpenghuni. Hal ini menunjukkan bahwa, multiverse itu perlu di selidiki lebih dalam setiap peristiwa yang mungkin terjadi dari sudut pandang teori probalitas, setiap multiverse bisa sesuai dengan berbagai akhir kemungkinan dari suatu peristiwa. (tech.qq/jhon/ran)

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

June 20, 2014
Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan
Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang tetap, laser Southern Observatory Eropa seperti tampak dalam gambar di atas mengarah ke sekitar pusat galaksi.

Melansir media luar negeri, universitas yang terletak di Arecibo, Puerto Rico adalah sebah universitas yang berpaduan besar dengan astronomi, dimana terdapat teleskop radio terbesar satu sisi yang terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 300 meter. Saat ini laboaratorium planet layak huni di universitas tersebut menggunakan suatu metode baru untuk menghitung jumlah planet layak huni yang kemungkinan terdapat di dalam galaksi.

Para ilmuwan mendapati bahwa di dalam galaksi mungkin terdapat 100 juta planet yang mendukung kehidupan kompleks, hal ini juga merupakan perkiraan kuantitatif terhadap planet yang memiliki kehidupan. Diameter galaksi kita mencapai 100.000 tahun cahaya, jumlah bintang berada di level miliaran banyaknya, jadi, jumlah planet akan jauh lebih besar lagi.

Alberto, asisten peneliti di Cornell University dan rekan-rekannya menduga bahwa jumlah planet layak huni di dalam galaksi mungkin leih banyak lagi, bentuk kehidupan yang kompleks secara umum eksis di dalam galaksi, apalagi planet yang memiliki bakteri sederhana.

Di tilik secara keseluruhan, jumlah planet di internal galaksi yang mendukung eksistensi kehidupan hampir tersebar di setiap sudut galaksi. Tentu saja, kehidupan yang kompleks itu tidak berarti berupa kehidupan cerdas, sejumlah besar species di atas bumi termasuk bentuk kehidupan yang kompleks, mereka memiliki struktur saraf yang sangat matang, tetapi mereka bukan makhluk cerdas.

Para ilmuwan menyimpulkan sebuah formula setelah menyelidiki hampir lebih dari 1000 exoplanet, yang dapat memasukkan parameter suhu permukaan, densitas, lingkungan atmosfer planet, usia bintang pusat dan radius orbit serta parameter lainnya, hingga akhirnya menghitung apakah mereka memiliki syarat layak huni.

Selain itu, mereka juga dapat menarik indeks kompleksitas biologis, ini merupakan indeks yang dapat mencerminkan sebuah kehidupan planet, misalnya, indeks kompleksitas biologis Europa dalam sistem tata surya relatif lebih tinggi. Dari hasil penghitungan ilmuwan mendapati, bahwa sekitar 1% - 2% indeks kompleksitas biologis planet di dunia lebih tinggi dari Europa, dan Europa dianggap memiliki samudera dasar laut yang eksis secara global.

Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang, dan jumlah planet dengan indeks kompleksitas biologis lebih tinggi mencapai sekitar 100 juta planet, sejauh ini mereka hanya berhasil mengamati sekitar ribuan exoplanet, lagipula jaraknya dengan bumi sebagian besar berada dalam kisaran ribuan tahun cahaya, dan dengan jarak seperti ini berpotensi luar biasa sebagai planet layak huni, misalnya Gliese 581, planet ini jaraknya denga bumi sekitar 20 tahun cahaya. (bayvoice/jhon/ran)

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan

June 18, 2014
Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan
Pemandangan orbit kapteyn c yang digambarkan seniman, dengan latar belakang gugus berbentuk bola Centaurus.

Dari stasiun observatorium La Silla di selatan Eropa dan teleskop lainnya, para ilmuwan menemukan exoplanet di sekitar planet Kapteyn yang jauhnya sekitar 13 tahun cahaya dari bumi, berpotensi layak huni, dimana usia planet tersebut mencapai 11.5 miliar tahun.

Melansir media asing, era penemuan explanet dalam skala besar masih belum tiba, tetapi para ilmuwan telah mengidentifikasi hampir ribuan exoplanets, sebagian besar di antaranya merupakan planet gas raksasa, yang secara teori kelahiran, planet mirip bumi merupakan planet yang berpotensi memiliki kehidupan.

Pada 3 Maret lalu, ilmuwan mengumumkan hasil temuan exoplanet terbaru di arah Centuri, yang berpotensi mendukung kehidupan. Calon exoplanet baru yang ditemukan adalah Kapteyn b, dari nama ini dapat diketahui merupakan sebuah exoplanet yang ditemukan di luar program pesawat Kepler, jaraknya dengan bumi sekitar 13 tahunn cahaya, dengan usia mencapai 11.5 miliar tahun.

Perlu diketahui, usia alam semesta juga hanya sekitar 13,7 miliar tahun, yang berarti bahwa asal-usul planet tersebut juga sangat dini, lebih tua sekitar 2.5 kali dari usia bumi, dan planet tersebut sudah ada sejak kisaran 2 miliar tahun silam setelah big bang. Waktu eksistensi yang begitu lama menyiratkan bahwa exoplanet ini kemungkinan terdapat kehidupan, atau pernah ada kehidupan di sana.

Selain Kapteyn b, dalam sistem benda langit tersebut juga terdapat sebuah benda langit yang dinamakan Kapteyn c, orbit dari kedua benda langit ini sangat dekat bintang katai merah dalam sistem tersebut, namun menurut para ilmuwan, bahwa Kapteyn c merupakan exoplanet layak huni, massa-nya sekitar lima kali massa bumi, merupakan sebuah bumi maha besar, dan suhu di permukaan exoplanet Kapteyn c mungkin sangat rendah, tidak cocok untuk hidup.

Bagi tim peneliti, mereka memang tidak membayangkan akan menemukan planet yang berpotensi layak huni di sekitar exoplanet kapteyn, massa bintang tersebut hanya 1/3 dari massa matahari, dan sangat dekat dengan bumi. Melalui teleskop amatir bisa kita saksikan, ia terletak di rasi bintang Pictor, jika disana terbukti merupakan exoplanet yang berpotensi layak huni, maka dipastikan merupakan pos pertama di luar tata surya yang akan dimasuki manusia.

Kapteyn b terletak di dalam wilayah layak huni di sekitar bintang tetapnya yang mendukung keberadaan cairan air, periode orbit 48 hari, sementara Kapteyn c yang lebih jauh periode orbitnya adalah 121 hari, dengan demikian, suhu di permukaan Kapteyn c lebih dingin. (tech.qq/jhon/ran)

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan