Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang tetap, laser Southern Observatory Eropa seperti tampak dalam gambar di atas mengarah ke sekitar pusat galaksi.
Melansir media luar negeri, universitas yang terletak di Arecibo, Puerto Rico adalah sebah universitas yang berpaduan besar dengan astronomi, dimana terdapat teleskop radio terbesar satu sisi yang terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 300 meter. Saat ini laboaratorium planet layak huni di universitas tersebut menggunakan suatu metode baru untuk menghitung jumlah planet layak huni yang kemungkinan terdapat di dalam galaksi.
Para ilmuwan mendapati bahwa di dalam galaksi mungkin terdapat 100 juta planet yang mendukung kehidupan kompleks, hal ini juga merupakan perkiraan kuantitatif terhadap planet yang memiliki kehidupan. Diameter galaksi kita mencapai 100.000 tahun cahaya, jumlah bintang berada di level miliaran banyaknya, jadi, jumlah planet akan jauh lebih besar lagi.
Alberto, asisten peneliti di Cornell University dan rekan-rekannya menduga bahwa jumlah planet layak huni di dalam galaksi mungkin leih banyak lagi, bentuk kehidupan yang kompleks secara umum eksis di dalam galaksi, apalagi planet yang memiliki bakteri sederhana.
Di tilik secara keseluruhan, jumlah planet di internal galaksi yang mendukung eksistensi kehidupan hampir tersebar di setiap sudut galaksi. Tentu saja, kehidupan yang kompleks itu tidak berarti berupa kehidupan cerdas, sejumlah besar species di atas bumi termasuk bentuk kehidupan yang kompleks, mereka memiliki struktur saraf yang sangat matang, tetapi mereka bukan makhluk cerdas.
Para ilmuwan menyimpulkan sebuah formula setelah menyelidiki hampir lebih dari 1000 exoplanet, yang dapat memasukkan parameter suhu permukaan, densitas, lingkungan atmosfer planet, usia bintang pusat dan radius orbit serta parameter lainnya, hingga akhirnya menghitung apakah mereka memiliki syarat layak huni.
Selain itu, mereka juga dapat menarik indeks kompleksitas biologis, ini merupakan indeks yang dapat mencerminkan sebuah kehidupan planet, misalnya, indeks kompleksitas biologis Europa dalam sistem tata surya relatif lebih tinggi. Dari hasil penghitungan ilmuwan mendapati, bahwa sekitar 1% - 2% indeks kompleksitas biologis planet di dunia lebih tinggi dari Europa, dan Europa dianggap memiliki samudera dasar laut yang eksis secara global.
Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang, dan jumlah planet dengan indeks kompleksitas biologis lebih tinggi mencapai sekitar 100 juta planet, sejauh ini mereka hanya berhasil mengamati sekitar ribuan exoplanet, lagipula jaraknya dengan bumi sebagian besar berada dalam kisaran ribuan tahun cahaya, dan dengan jarak seperti ini berpotensi luar biasa sebagai planet layak huni, misalnya Gliese 581, planet ini jaraknya denga bumi sekitar 20 tahun cahaya. (bayvoice/jhon/ran)
Melansir media luar negeri, universitas yang terletak di Arecibo, Puerto Rico adalah sebah universitas yang berpaduan besar dengan astronomi, dimana terdapat teleskop radio terbesar satu sisi yang terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 300 meter. Saat ini laboaratorium planet layak huni di universitas tersebut menggunakan suatu metode baru untuk menghitung jumlah planet layak huni yang kemungkinan terdapat di dalam galaksi.
Para ilmuwan mendapati bahwa di dalam galaksi mungkin terdapat 100 juta planet yang mendukung kehidupan kompleks, hal ini juga merupakan perkiraan kuantitatif terhadap planet yang memiliki kehidupan. Diameter galaksi kita mencapai 100.000 tahun cahaya, jumlah bintang berada di level miliaran banyaknya, jadi, jumlah planet akan jauh lebih besar lagi.
Alberto, asisten peneliti di Cornell University dan rekan-rekannya menduga bahwa jumlah planet layak huni di dalam galaksi mungkin leih banyak lagi, bentuk kehidupan yang kompleks secara umum eksis di dalam galaksi, apalagi planet yang memiliki bakteri sederhana.
Di tilik secara keseluruhan, jumlah planet di internal galaksi yang mendukung eksistensi kehidupan hampir tersebar di setiap sudut galaksi. Tentu saja, kehidupan yang kompleks itu tidak berarti berupa kehidupan cerdas, sejumlah besar species di atas bumi termasuk bentuk kehidupan yang kompleks, mereka memiliki struktur saraf yang sangat matang, tetapi mereka bukan makhluk cerdas.
Para ilmuwan menyimpulkan sebuah formula setelah menyelidiki hampir lebih dari 1000 exoplanet, yang dapat memasukkan parameter suhu permukaan, densitas, lingkungan atmosfer planet, usia bintang pusat dan radius orbit serta parameter lainnya, hingga akhirnya menghitung apakah mereka memiliki syarat layak huni.
Selain itu, mereka juga dapat menarik indeks kompleksitas biologis, ini merupakan indeks yang dapat mencerminkan sebuah kehidupan planet, misalnya, indeks kompleksitas biologis Europa dalam sistem tata surya relatif lebih tinggi. Dari hasil penghitungan ilmuwan mendapati, bahwa sekitar 1% - 2% indeks kompleksitas biologis planet di dunia lebih tinggi dari Europa, dan Europa dianggap memiliki samudera dasar laut yang eksis secara global.
Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang, dan jumlah planet dengan indeks kompleksitas biologis lebih tinggi mencapai sekitar 100 juta planet, sejauh ini mereka hanya berhasil mengamati sekitar ribuan exoplanet, lagipula jaraknya dengan bumi sebagian besar berada dalam kisaran ribuan tahun cahaya, dan dengan jarak seperti ini berpotensi luar biasa sebagai planet layak huni, misalnya Gliese 581, planet ini jaraknya denga bumi sekitar 20 tahun cahaya. (bayvoice/jhon/ran)