Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Kekuatan Misterius yang Menarik Galaksi Kita Bukan Ancaman

August 06, 2016
Kekuatan Misterius yang Menarik Galaksi Kita Bukan Ancaman
Secara persisnya penarik besar tersebut terbuat dari apa tetap menjadi misteri karena piringan galaksi kita sendiri menghalangi pandangan kita untuk itu. Galaksi yang ditemukan dalam ‘Zone of Avoidance’ (kawasan yang tak bisa diakses dengan teleskop) di belakang Bima Sakti (foto). 

Di suatu tempat di pelosok ruang angkasa terletak sebuah objek yang menarik segala sesuatu, termasuk galaksi kita, ke arah itu dengan kekuatan gravitasi setara dengan satu juta miliar matahari.

Ketika ditemukan pada tahun 1970 itu dinamakan ‘great attractor’ (penarik besar) karena efeknya pada segala sesuatu di dekatnya, meskipun persisnya itu terbuat dari apa tetap menjadi misteri karena piringan galaksi kita sendiri yang menghalangi pandangan kita untuk itu.

Namun sekarang para ilmuwan telah selangkah lebih dekat untuk memahami apa sebenarnya sang penarik besar itu, dan seorang ahli meyakinkan kita itu tidak akan menghancurkan galaksi kita, karena kekuatan misterius tersebut dari energi gelap.

Pada kecepatan 2,2 juta km/jam, kecepatan Bima Sakti melalui kosmos adalah 2.500 kali lebih cepat dari pesawat jelajah. Tapi apa persisnya yang menyeret Bima Sakti belum diketahui selama bertahun-tahun. Astronom Alan Dressler, dari Carnegie Institution, dengan baik sekali menjuluki hilangnya konsentrasi itu dari materi ‘penarik besar’ tersebut.

Sekarang astronom percaya penarik besar bukan merupakan objek melainkan titik di pusat super klaster galaksi di mana Bima Sakti berada. Dr Paul Sutter, astrofisikawan di Ohio State University, menjelaskan mengapa peneliti memikirkan ini dalam sebuah artikel untuk Space.com.

Para astronom telah memetakan sebagian besar struktur besar di alam semesta, tetapi pilihan ini tersembunyi dari pandangan mereka pada sampah di dalam Bima Sakti. Daerah ini, yang diberi nama ‘Zone of Avoidance’ (kawasan yang tak bisa diakses dengan teleskop), dikaburkan oleh gas dan debu di galaksi kita sehingga sulit untuk melihat, dan penarik besar tersebut duduk di tengah-tengah zona ini.

Perkembangan teknologi seperti teleskop X-ray memungkinkan peneliti untuk mengintip ke zona tersebut untuk pertama kalinya tahun ini. Ratusan galaksi dekat yang tersembunyi tersebut terlihat untuk waktu pertama kali berkat teleskop yang sangat sensitif di Australia.

Sebanyak 883 galaksi yang ditemukan di wilayah langit biasanya tersembunyi dari pandangan oleh Bima Sakti kita sendiri, dan sepertiga dari mereka sebelumnya tidak diketahui ilmu pengetahuan.

Kekuatan Misterius yang Menarik Galaksi Kita Bukan Ancaman
Ketika fisikawan mempelajari dinamika galaksi (foto) dan pergerakan bintang, mereka dihadapkan dengan misteri. Jika mereka hanya mengambil materi yang terlihat kedalam perhitungan, persamaan sederhana mereka tidak menambahkan unsur-unsur tersebut yang dapat diamati tidak cukup untuk menjelaskan rotasi objek dan kekuatannya.

Para ilmuwan telah mencoba untuk memecahkan misteri penarik besar karena penyimpangan yang besar dari ekspansi universal yang pertama kali ditemukan pada 1970-an dan 1980-an dengan melihat latar belakang gelombang mikro kosmik.

Namun dengan melihat bagaimana galaksi dalam super klaster bergerak, para astronom sekarang telah menemukan apa penarik besar itu sebenarnya.

“Alih-alih hanya menjadi ‘gumpalan besar galaksi’, studi tentang kecepatan galaksi di lingkungan lokal kita tentang alam semesta telah menyebabkan definisi kerja yang lebih baik dari ‘super klaster’: volume ruang di mana semua galaksi di ruang angkasa sedang ‘mengalir’ ke pusat umum,” kata Dr Sutter.

Sudah ada sekelompok besar galaksi pada titik ini, ‘Klaster Norma’ dari galaksi-galaksi tersebut, tapi para ilmuwan tidak tertarik dengan gravitasi galaksi ini.

“Bayangkan Anda bangun untuk menemukan diri bergulir di sisi bukit di tengah salju longsor. Sudah ada beberapa benda yang menumpuk di bagian bawah bukit, dan Anda jatuh ke arah itu. Tapi benda-benda itu bukanlah apa yang menyebabkan Anda jatuh menuruni bukit; Anda hanya terjebak dalam proses yang lebih besar,” kata Dr Sutter pada MailOnline.

Dia mengatakan galaksi tetangga juga bergerak menuju pusat klasternya sendiri. Menurutnya ini adalah ‘hasil akhir dari suatu proses yang menggerakkan lebih dari 13 miliar tahun yang lalu, dan hasil alami dari dari arus-arus itu dan penumpukan materi di alam semesta kita.

Bima Sakti dan Andromeda sedang menuju pusat Group Lokal karena mengembun. Semua benda-benda itu di super klaster Virgo jatuh ke pusatnya Klaster Virgo.

“Untungnya, penarik besar tidak akan menghancurkan galaksi kita karena kita tidak akan pernah mencapainya. Sekitar 5 miliar tahun yang lalu, energi gelap mulai mendominasi alam semesta kita,” kata Dr Sutter pada MailOnline.

“Kami tidak tahu apa energi gelap persisnya, tetapi kita tahu bahwa itu menyebabkan percepatan perluasan alam semesta kita. Sementara secara gravitasi struktur terikat seperti tata surya, Bima Sakti, dan Grup Lokal akan tetap kohesif, sesuatu yang lebih besar akan koyak terpisah,” lanjutnya. 

Gelombang mikrokosmik latar belakang  radiasi ? 

Para ilmuwan telah mencoba untuk memecahkan misteri penarik besar sejak penyimpangan besar dari ekspansi universal pertama kali ditemukan pada 1970-an dan 1980-an dengan melihat latar belakang gelombang mikro kosmik.

Banyak dari apa yang para ilmuwan tahu tentang kontribusi relatif dari materi gelap dan energi gelap berasal dari radiasi peninggalan yang tertinggal dari Big Bang, yang disebut cosmic microwave background (CMB), latar belakang gelombang mikro kosmik. 

Kita bisa mengukur CMB dengan melihat jauh ke alam semesta jauh lampau. Sedangkan informasi hanya dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, yang berarti bahwa jika kita melihat cukup jauh kita dapat melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu. 

Melihat matahari, Anda melihatnya seperti itu delapan menit yang lalu karena cahaya membutuhkan waktu delapan menit untuk mencapai kita. Dalam pengertian CMB adalah sebuah pandangan sekilas ke dalam alam semesta kita yang sangat awal. (ran)

Kekuatan Misterius yang Menarik Galaksi Kita Bukan Ancaman

Hujan Salju Di Luar Angkasa

July 29, 2016
Hujan Salju Di Luar Angkasa
Ketika bintang-bintang masih muda, mereka sering dikelilingi oleh piringan debu dan gas yang membentang selama miliaran mil, dari mana planet dapat lahir. Bagian ini, dimana air berubah dari gas menjadi es, disebut garis salju air. Ini adalah foto artistik tentang garis salju air di sekitar bintang muda V883 Orionis. 

Tidak hanya di bumi, tampaknya badai salju juga ada di ruang angkasa. Untuk pertama kalinya para astronom telah melihat campuran es, air dan salju di dalam piringan debu dan gas mengelilingi sebuah bintang muda.

Akan tetapi di bumi salju dapat berarti hari yang licin dan penyebab kekacauan di jalan-jalan, di ruang angkasa hal ini merupakan bagian mendasar dari pembentukan planet-planet.

Ketika bintang-bintang masih muda, mereka sering dikelilingi oleh piringan debu dan gas yang membentang selama miliaran mil, dari mana planet-planet dapat lahir. Karena panas dari bintang tersebut, air yang terlalu dekat dengan bintang itu sendiri akan menjadi gas, namun setelah jarak tertentu transisi perubahan air dari gas langsung menjadi es padat, karena tekanan rendah.

Hujan Salju Di Luar Angkasa
Foto dari piringan pembentuk planet di sekitar bintang muda V883 Orionis yang diperoleh Alma, (kiri), dengan orbit planet Neptunus dan Pluto di tata surya kita ditunjukkan untuk skala, (kanan). Cincin gelap di pertengahan melewati piringan tersebut adalah garis salju air, di mana suhu dan tekanan turun cukup rendah untuk es air terbentuk. 

Di mana transisi tersebut membutuhkan tempat yang disebut ‘garis salju air’ dan penelitian baru ini adalah pertama kalinya peristiwa itu tertangkap kamera.

Di dalam garis salju air ini dimana air menguap, dan planet-planet kecil seperti yang kita miliki diyakini terbentuk. Di luar garis salju air, keberadaan air es memungkinkan bola-bola salju kosmik terbentuk, yang akhirnya akan membentuk planet-planet gas besar seperti Jupiter.

Biasanya piringan yang mengelilingi bintang-bintang muda tersebut, atau ‘cakram protoplanet’, tidak cukup besar bagi garis salju air ini untuk diamati dengan menggunakan teleskop. Namun para peneliti menemukan sebuah bintang yang tidak biasa, disebut V883 Orionis, yang mereka temukan memiliki cakram protoplanet yang membentang hingga 40 kali jarak antara bumi dan matahari, atau dikenal sebagai 40 unit astronomi.

Hujan Salju Di Luar Angkasa
Ketika bintang-bintang masih muda, mereka sering dikelilingi oleh piringan debu dan gas yang membentang selama miliaran mil, dari mana planet dapat lahir. Biasanya piringan yang mengelilingi bintang-bintang muda, atau ‘cakram protoplanet’ (foto karya seniman) tidak cukup besar bagi garis salju air tersebut untuk diamati dengan menggunakan teleskop. 

Menurut tim peneliti, itu adalah 3,7 miliar mil (6 miliar km), yang kira-kira jarak antara matahari dan Pluto. Peregangan cakram tersebut disebabkan oleh peningkatan dramatis dalam kecerahan bintang itu. Bintang, yang berada di konstelasi Orion, adalah samar sehingga hanya dapat dilihat dengan teleskop. Karena cakram itu begitu besar, para peneliti baru bisa melihat garis salju air tersebut.

Kecemerlangan yang mendadak yang dialami V883 Orionis adalah contoh dari apa yang terjadi ketika sejumlah besar materi dari cakram yang mengelilingi sebuah bintang muda tersebut jatuh ke permukaannya.

Menurut tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Universidad Diego Portales di Santiago, Chili, yang menggunakan teleskop Attacama Large Millimetere Array (Alma) di Chili untuk mempelajari bintang tersebut, V883 Orionis hanya 30 persen lebih besar dari matahari, namun ledakan yang dialami tersebut membuatnya 400 kali lebih terang, dan jauh lebih panas.

“Pengamatan ALMA menjadi sebuah kejutan bagi kami. Pengamatan kami dirancang untuk mencari fragmentasi cakram yang mengarah ke pembentukan planet. Kami tidak melihat satupun, sebaliknya, kami menemukan apa yang tampak seperti cincin pada 40 au,” kata pemimpin penulis, Profesor Lucas Cieza.

Astronom Temukan Asal Logam Mulia Di Bumi

July 29, 2016
Astronom Temukan Asal Logam Mulia Di Bumi

Asal dari banyak elemen yang paling berharga pada tabel periodik, seperti emas, perak dan platinum, telah membingungkan para ilmuwan selama lebih dari enam dekade.

Tapi sebuah studi baru menemukan jawabannya dalam cahaya bintang samar dari galaksi kerdil yang jauh.

Analisis cahaya dari beberapa bintang terang di galaksi kecil yang disebut Retikulum II, berjarak 100.000 tahun cahaya dari Bumi, menunjukkan bahwa bintang ini mengandung sejumlah besar elemen yang disebut ‘r-proses’.

Emas, perak, platinum, uranium dan timbal adalah bagian dari kelompok elemen r-proses, yang meliputi setiap elemen yang lebih berat dari besi.

Mereka diberi nama setelah proses yang digunakan untuk membuat mereka, ‘rapid neutron-capture process.’ Fenomena ini pertama kali secara teoritis dijelaskan oleh fisikawan nuklir pada tahun 1957.

‘Memahami bagaimana elemen r-proses berat terbentuk merupakan salah satu masalah yang paling sulit dalam fisika nuklir, “kata Profesor Anna Frebel, dari Department of Physics di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Walaupun nilai emas, perak dan platinum sangat mahal di Bumi karena kelangkaannya, namun proses yang menciptakan mereka juga membuatnya istimewa.

Unsur-unsur ini diciptakan ketika bintang neutron yang padat hancur satu sama lain dengan kecepatan yang luar biasa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bumi pada asteroid.

Membuat elemen berat seperti emas membutuhkan begitu banyak energi yang hampir tidak mungkin dibuat oleh mereka di laboratorium, “jelas Profesor Frebel.

Proses untuk membuat mereka tidak bisa di Bumi. Jadi kita harus menggunakan bintang-bintang dan benda-benda di kosmos sebagai laboratorium kami. ”

Para peneliti dari MIT Kavli Institute menemukan sebuah galaksi unik yang penuh dengan unsur-unsur logam berat ini, yang menyoroti sejarah bintang dan evolusi galaksi.

Karena bintang tidak bisa membuat unsur-unsur berat pada diri mereka sendiri, beberapa peristiwa di masa lalu Retikulum II pernah membuatnya. Kelimpahan elemen dalam bintang berimplikasi tabrakan antara dua bintang neutron.

Temuan ini juga menunjukkan bagaimana menentukan isi dari bintang dapat menjelaskan sejarah galaksi induknya. Dijuluki ‘arkeologi bintang,’ pendekatan ini semakin memungkinkan astrofisikawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi di alam semesta awal.

Penggabungan dua bintang neutron mungkin bertanggung jawab untuk sebagian besar bahan berharga yang kita sebut elemen r-proses di seluruh alam semesta. ”

Ini berarti emas dalam perhiasan Anda memulai hidupnya dalam tabrakan bintang neutron, dan melakukan perjalanan ke Bumi dengan menumpang asteroid.

Semua emas di Bumi awalnya tenggelam ke pusat planet karena Bumi awal adalah cair, “kata Profesor Enrico Ramirez-Ruiz.

“Jadi semua emas yang kita miliki saat ini ditemukan di atau dekat permukaan dari dampak asteroid! ‘

“Seperti yang kita ketahui, emas tidak dibuat di asteroid,” kata Profesor Frebel.

Hilangnya Sunspot di Permukaan Matahari, Pertanda Zaman Es Telah Tiba?

July 23, 2016
Hilangnya Sunspot di Permukaan Matahari, Pertanda Zaman Es Telah Tiba?
Selama beberapa hari ini, bintik hitam matahari atau sunspot kini tidak tampak lagi di permukaannya, mungkinkah ini adalah pertanda zaman es yang mengerikan itu telah tiba ? (Internet)

Sejak akhir Juni 2016, bintik hitam matahari atau sunspot sudah tak terlihat lagi selama beberapa hari ini. Mungkinkah ini adalah pertanda aktivitas matahari semakin berkurang ? Matahari akan segera memasuki masa tidur ? dan bumi akan kembali memasuki zaman es ?

Zaman es akan segera tiba ?

Bintik hitam matahari atau sunspot adalah tanda dari tingkat aktivitas matahari. Baru-baru ini, seiring dengan menurunnya tingkat aktivitas matahari, bintik hitam matahari terlihat mulai semakin kosong di permukaannya, sebelumnya masih bisa dihitung dengan jari. Tetapi sekarang, bahkan selama beberapa hari sejak akhir pertengahan Juni yang lalu, tidak terlihat lagi bintik hitam matahari atau sunspot di permukaannya. Matahari yang terang benar-benar tampak kosong.

Apa yang terjadi jika tidak ada bintik hitam matahari ?

Menurut catatan, pada 1646 - 1715, aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) terjadi dan mengakibatkan bumi diterjang “zaman es kecil.” Akibatnya kawasan Eropa mengalami cuaca dingin ekstrim dalam sejarah, banyak sungai-sungai membeku, bahkan sungai Themes di Inggris dikatakan sudah membeku total saat itu. Jumlah hasil pertanian dalam lingkup global menurun drastis, dan banyak yang mati kelaparan di sebagian besar tempat di belahan dunia.

Matahari yang sunyi senyap sekarang kembali akan memasuki kondisi tidur lagi?  Sejarah sekali lagi akan berulang kembali, yakni bumi akan lebih cepat memasuki “zaman es” seperti di masa lalu ?

Laporan terbaru menyebutkan, bahwa aktivitas matahari semakin berkurang selama lebih satu abad terakhir ini. Artinya matahari sedang mendingin dari keadaan biasanya.

Tidak ada bintik hitam matahari (sunspot) terlihat di permukaan. Dan untuk kedua kalinya dalam bulan ini, matahari sudah mulai benar-benar kosong, kata Paul Dorian, dari Vencore Weather.

Menurut Dorian, matahari yang sudah kosong merupakan tanda bahwa kita mendekati siklus solar minimum. Di mana jumlah sunspot, badai geomaknetik dan solar flares (lidah api) menjadi jauh berkurang. Dan hal ini akan semakin meningkat selama beberapa tahun lagi ke depan.

Awalnya, kekosongan ini akan berlangsung hanya beberapa hari, dan kemudian akan terus berlanjut selama berminggu-minggu. Dan pada akhirnya berlangsung selama berbulan-bulan pada saat siklus sunspot mencapai titik terendah.

Di pastikan siklus solar minimum berikutnya kemungkinan akan berlangsung sekitar 2019 atau 2020, kata Dorian.

Dalam konferensi Astronomi National yang diadakan pada awal Juli lalu, seorang profesor bernama Valentina Zharkova telah mengungkapkan hasil penelitiannya yang mengejutkan dunia. Hal ini dikarenakan hasil penelitiannya menjelaskan akan kembalinya zaman es pada tahun 2030.

Menurut penelitian Valentina, zaman es akan kembali melanda bumi pada tahun 2030, itu dikarenakan siklus matahari yang kacau, berdampak pada bumi kita. Matahari memiliki 11 siklus tahunan, dimana ketika siklus itu terjadi, matahari akan mencapai puncaknya, atau bahkan sebaliknya “tertidur.”

Menurut sang profesor, kacaunya siklus matahari dikarenakan tidak seiramanya gerakan lapisan luar matahari dengan lapisan dalamnya. Ketika aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) terjadi, kedua lapisan tersebut akan saling mengganggu. Akibatnya matahari tidak bisa mengeluarkan energy seperti biasanya. Bahkan saat Maunder Minimun yang terjadi 370 tahun silam, dikatakan bahwa bintik-bintik matahari sempat hilang sekali.

Siklus solar minimum berikutnya kemungkinan akan berlangsung sekitar 2019 atau 2020, dan akan berlangsung selama 11 – 12 tahun, kata Dorian.

Apa yang telah di ungkapkan oleh penelitian profesor Valentina Zharkova ini masihlah sekedar dugaan. Kita berharap aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) atau zaman es itu tidak kembali melanda bumi kita. Karena Bumi dan kehidupan akan menjadi kacau jika zaman es kembali datang, meski kecil sekalipun.

Kisah Laut Merah dan Bahtera Nuh Ditemukan di Sinagog

July 22, 2016
Kisah Laut Merah dan Bahtera Nuh Ditemukan di Sinagog
Mosaik menghiasi lantai sinagog abad kelima, mengungkapkan gambar tentara Firaun ditelan oleh ikan besar, kereta terbalik, dan hewan dari berbagai jenis. Para peneliti mengatakan adegan ini sangat jarang terjadi dalam pengaturan demikian.

Penggalian di sebuah sinagog atau kanisah (nama tempat beribadah orang Yahudi) kuno abad ke-5 di Israel telah menghasilkan sebuah penemuan yang luar biasa, mosaik rumit yang menggambarkan kisah-kisah bahtera Nuh dan terbelahnya Laut Merah.

Para peneliti mengatakan adegan ini sangat jarang terjadi dalam pengaturan seperti itu, dan hanya segelintir yang pernah ditemukan. Mosaik tersebut menghiasi lantai nave dari sebuah sinagog abad kelima, mengungkapkan gambaran tentara Firaun ditelan oleh ikan besar, kereta terbalik, kuda-kuda, dan kusir-kusir yang mengelilinginya, serta hewan dari berbagai jenis.

Empat universitas yang terlibat dalam penggalian di Huqoq, termasuk Baylor University, University of North Carolina, Brigham Young University, dan University of Toronto.

Para peneliti mengatakan sinagog tersebut berawal sampai suatu waktu ketika Kekaisaran Romawi memerintah daerah itu, dan mosaik tersebut sejak itu telah dihapus dari situs untuk konservasi.

Peninggalan kuno ini menggambarkan sebuah busur dan sepasang hewan, termasuk gajah, macan tutul, keledai, ular, beruang, singa, burung unta, unta, domba, dan kambing.

“Adegan ini sangat jarang terjadi di sinagog kuno,” kata Jodi Magness, direktur penggalian dan profesor di University of North Carolina di Chapel Hill College of Arts and Sciences.

“Satu-satunya contoh lain yang telah ditemukan adalah di Gerasa (Jerash) di Yordania dan Mopsuestia (Misis) di Turki, dan di Khirbet Wadi Hamam di Israel dan Dura Europos di Suriah,” lanjutnya.


Kisah Laut Merah dan Bahtera Nuh Ditemukan di Sinagog
Mosaik sejak dihapus dari situs untuk konservasi. Mereka menggambarkan busur dan sepasang hewan, termasuk gajah, macan tutul, keledai, ular, beruang, singa, burung unta, unta, domba, dan kambing.

Para peneliti pertama kali menemukan mosaik di sinagog tersebut pada tahun 2012 dan sejak itu terus menggali tempat tersebut, untuk mengungkap lebih banyak gambar.

Dalam beberapa waktu yang lalu, mereka telah menemukan mosaik yang menggambarkan Samson dan rubahnya, dan Samson membawa gerbang Gaza di pundaknya, keduanya dari Alkitab, bersama dengan adegan yang berisi tulisan Ibrani dikelilingi oleh tokoh-tokoh manusia, hewan, dan makhluk mitologis , termasuk putti, atau cupid (malaikat harapan dan kasih sayang).

Situs ini juga telah menyebabkan para peneliti untuk menemukan mosaik non-Alkitab pertama yang pernah ditemukan di sebuah sinagog kuno, yang menunjukkan pertemuan antara Alexander Agung dan Imam Besar Yahudi.

Para peneliti berencana untuk melanjutkan penggalian musim panas mendatang. Seiring dengan upaya tersebut, Nathan Elkins, spesialis koin di situs, bekerja untuk melindungi koin kuno dari penjarahan dan penyelundupan.

“Koin kuno di Huqoq, yang saya pelajari, rentang 2.300 tahun di situs, sangat penting untuk pengetahuan kita tentang jemaah monumental tersebut dan desa terkait,” kata Elkins, spesialis koin dan asisten profesor sejarah seni. (ran)


Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam

July 22, 2016
Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam
Lampu terang yang dihasilkan oleh sebuah kota membuat sulit untuk melihat bintang-bintang di langit dan mengganggu pola tidur. Namun polusi cahaya memiliki efek samping yang lain, dapat mendorong musim semi muncul seminggu sebelumnya di kota-kota besar daripada di luar kota. Lampu-lampu terang Paris di malam hari (foto).

Siapapun yang tinggal di kota akan menyadari efek dari polusi cahaya. Lampu terang yang dihasilkan oleh kota-kota besar membuat sulit untuk melihat bintang-bintang di langit dan mengganggu pola tidur. Namun selain itu sebuah studi baru menemukan bahwa polusi cahaya memiliki efek samping lain, yaitu dapat mendorong musim semi muncul seminggu sebelumnya di kota-kota tersebut daripada di luar kota.

Pohon bertunas rata-rata tujuh setengah hari lebih awal di daerah terang daripada di tempat gelap. Tunas yang muncul lebih awal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi serangga, yang memakan daun, dan burung-burung yang kemudian memakan mereka pada gilirannya.


Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam
Pohon bertunas rata-rata tujuh setengah hari sebelumnya di daerah terang daripada di tempat gelap. Tunas yang lebih awal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi serangga, yang memakan daun, dan burung-burung yang kemudian memakan mereka pada gilirannya. Tunas yang tumbuh di pohon ek (foto).

Pohon sycamore, ash, oak dan beech, semuanya ditemukan bertunas lebih awal di bawah pengaruh cahaya buatan. Para relawan dari seluruh Inggris membantu para peneliti dari University of Exeter menyelesaikan studi ini dengan mencatat tanggal tunas lebih dari 13 tahun. Data tersebut disilangkan dengan citra satelit waktu malam untuk membangun tingkat polusi cahaya di daerah-daerah tersebut.

Profesor Richard Ffrench-Constant, yang membantu memimpin penelitian, mengatakan bahwa cahaya memiliki efek yang lebih signifikan dibanding suhu pada saat tunas muncul, serta menunjukkan bagaimana serangga bersayap musim dingin menderita gangguan.

“Saat ini, jangka waktu bagi ulat menetas untuk membuat kesempatan besar memakan tunas-tunas daun baru, dan burung menetas dalam waktunya untuk makan ulat-ulat muda tersebut. Jika efek cascade (urutan) ini terjadi tidak sinkron, maka satwa liar akan menderita,” katanya.

Dia menambahkan, tentang hal positif dari penelitian ini yang telah menemukan bahwa pencahayaan merah secara khusus mempengaruhi efek ini. Dan sekarang saatnya memiliki kesempatan untuk menciptakan ‘pencahayaan pintar’ yang ramah dengan alam.

Adrian Spalding dari Spalding Associates, sebuah konsultan lingkungan berbasis di Cornwall, Inggris,  mengatakan penelitian ini menyoroti ‘keprihatinan nyata dari efek pencahayaan pada tanaman dan hewan dan pentingnya pengelolaan tingkat cahaya di lingkungan perkotaan secara berkelanjutan’.

Dalam laporannya peneliti menyatakan jumlah cahaya buatan yang diproduksi pada malam hari tumbuh sebesar 6 persen per tahun. Lampu-lampu jalan ditemukan telah membingungkan banyak spesies yang lebih memilih kondisi gelap, seperti serangga malam dan kelelawar.

Selain itu polusi cahaya juga membuat kesulitan bagi penduduk kota untuk melihat bintang di langit malam, dan penelitian lain telah menghubungkan berlimpahnya cahaya buatan mengganggu pola tidur.

Apakah lampu jalan LED merusak kesehatan ?

Cahaya kuning hangat dari lampu jalan digantikan oleh cahaya putih dingin LED di seluruh dunia dalam upaya untuk menghemat energi. Namun hal ini mendatangkan penambahan biaya, dengan adanya pernyataan dokter yang memperingatkan bahwa mereka bisa merusak kesehatan kita dengan cara mempengaruhi tidur dan penglihatan.

The American Medical Association bulan ini mengadopsi pedoman baru yang bertujuan untuk mengurangi dampak yang berpotensi membahayakan kesehatan akibat dari pencahayaan LED yang ‘tidak tepat’.

Pedoman ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah di seluruh AS memilih penerangan jalan LED yang meminimalkan kerugian bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

“Meskipun mempunyai manfaat efisiensi energi tersebut, beberapa lampu LED adalah berbahaya bila digunakan sebagai penerangan jalan,” kata Dr Maya Babu, anggota dewan AMA, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Para ahli medis percaya bahwa LED putih dapat memancarkan terlalu banyak cahaya biru, yang mungkin memiliki dampak pada penglihatan dan tidur. Menurut AMA, pencahayaan LED biru dapat mengganggu tidur dengan menekan melatonin, mengganggu ritme sirkadian tubuh, siklus 24 jam alami tubuh, yang dapat mengganggu tidur. (ran)
 

Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam

Buku Mantra Cinta Mesir Kuno Ditemukan

July 22, 2016
Buku Mantra Cinta Mesir Kuno DitemukanPara peneliti juga menterjemahkan salah satu mantra yang bertujuan untuk mendorong daya tarik orang lain, baik untuk cinta atau seks. Papirus berisi tarik pesona (kiri) dan resep medis stercoraceous (kanan).

Dari zaman kuno hingga sekarang, selalu ada sebagian masyarakat yang mempercayakan hidupnya dengan kekuatan ilmu magis, menggunakan mantra khusus dan pernak-pernik sebagai persyaratan yang harus dipenuhi sebagai persembahan kepada ‘makhluk’ yang dimintai pertolongan. Sebagian dari mereka mungkin tidak mengetahui akibat dari perbuatan yang memaksakan keinginan, yang dilakukan dengan berupaya mengandalkan pertolongan dari ilmu-ilmu tersebut.

Baru-baru ini teks berusia 1.700 tahun yang baru saja ditemukan telah diterjemahkan dan mengungkapkan adanya mantra kuno yang memanggil dewa-dewa dan roh-roh jahat dengan harapan untuk mencapai cinta, seks, dan kekuasaan.

Para peneliti telah menemukan banyak formula magis yang mungkin pernah digunakan dalam harapan untuk ‘mengutak-atik’ nasib, membutuhkan seseorang dan dengan sederhana menambahkan nama dari target mereka untuk membuat kutukan atau  mengirim guna-guna.

Mantra tersebut hanya sebagian kecil dari banyak koleksi yang tertulis di papirus (daun lontar) Mesir yang ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu di kota Oxyrhynchus. Yang tertulis pada dua papirus yang diuraikan baru-baru ini adalah serangkaian mantra yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai resep ‘mengisi kekosongan’, menurut Live Science.

Daripada menargetkan setiap orang secara khusus, mantra tersebut diformulasikan. Dengan seluruh kerangka yang disediakan, orang yang sedang mencari mantra hanya perlu menambahkan nama orang yang mereka ingin kutuk, dan kemudian mengikuti langkah-langkahnya.

“Salah satu mantra tersebut menjelaskan ‘membakar jantung’ dari seorang wanita sampai dia jatuh cinta dengan si pembaca mantra,” kata Franco Maltomini dari University of Udine di Italia, yang menerjemahkan dua teks tersebut, kepada Live Science.

Mantra guna-guna kuno itu menginstruksikan pembaca untuk meninggalkan ‘persembahan yang dibakar di pemandian … dan menulis dengan darah Typhon dan mengelemnya pada ruang berkubah kering  pemandian dan merapal, “Saya meminta mu, bumi dan air, dengan setan yang menghunimu dan keberuntungan pemandian ini, sehingga kamu menyala dan membakar dan berkobar, menyalakan dia sampai dia datang kepadaku.”

Mantra tersebut adalah di antara banyak papirus magis lainnya, yang akan segera dipublikasikan di “The Oxyrhynchus Papyri”. Seiring dengan Maltomini, banyak peneliti telah bekerja untuk menguraikan teks-teks kuno, yang sebagian besar dimiliki oleh Egypt Exploration Society dan bertempat di Universitas Oxford di Inggris.

Para peneliti memperkirakan mantra-mantra itu ditulis di abad ketiga, meskipun penulisnya tetap tidak diketahui. Teks aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, yang umum digunakan di Mesir selama periode itu.

Buku Mantra Cinta Mesir Kuno Ditemukan
Para peneliti telah menemukan banyak formula magis yang mungkin telah digunakan dalam harapan untuk mengutak-atik nasib, membutuhkan seseorang dan hanya menambahkan nama dari target mereka untuk mengirim guna-guna. Papirus digambarkan di atas berisi mantra cinta.

Seiring dengan mantra cinta, peneliti juga menterjemahkan salah satu yang bertujuan untuk mendorong daya tarik orang lain, baik untuk cinta ataupun seks.
‘Ambil telur merpati dan menuliskan di atasnya tanda-tanda magis berikut … membiarkan dia mencintaiku untuk seluruh waktu’.

Menurut para peneliti, telur merpati mungkin telah digunakan sebagai zat perangsang nafsu berahi. Bagaimanapun, tidak semua mantra dimaksudkan untuk memperbaiki keraguan dari sebuah keinginan.

Para peneliti telah menterjemahkan salah satu yang akan digunakan dengan harapan untuk memaksa seorang pria untuk melakukan perintah si pembaca mantra, dengan ukiran serangkaian kata-kata magis pada sebuah plakat tembaga kecil, dan menjahitkan tulisan ini pada pakaian target, Live Science melaporkan .

Mantra lain ditemukan di antara papirus yang mungkin dimaksudkan untuk menahan kemarahan musuh, atau mengekang kefasihan pengacara.

Teks-teks kuno tersebut juga berisi resep medis yang bertujuan untuk menyembuhkan bisul, kusta, polip, herpes, dan quinsy yanitu radang tenggorokan, terutama abses di daerah amandel. Banyak dari mereka adalah resep medis ‘stercoraceous‘, yang berarti mereka didasarkan pada kotoran hewan bersayap. Untuk penderita quinsy yang tidak beruntung, pengobatan mungkin menyertakan ‘kotoran elang dihancurkan dengan anggur dan diminum’. (ran)

Buku Mantra Sihir Mesir Kuno Ditemukan

Astronom Temukan Lubang Hitam “Siluman” di Galaksi

July 18, 2016
Astronom Temukan Lubang Hitam “Siluman” di GalaksiDiperkirakan “Stealth black hole” atau “lubang hitam siluman” yang berjumlah puluhan ribu hingga jutaan banyaknya ini kemungkinan ada di pusat galaksi kita, dan angka ini diduga ribuan kali jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.(NASA)

Oleh: Lin Yan

Para astronom menemukan lubang hitam “siluman” jenis baru di pusat galaksi. Mereka memperkirakan lubang hitam tersembunyi ini mungkin ada puluhan ribu atau bahkan jutaan jumlahnya, terutama yang mengejutkan para ilmuwan adalah lubang hitam ini “tidak pernah terdeteksi.”

Lubang hitam yang baru ditemukan ini telah diberi nama VLA J213002.08 + 120.904, atau VLA J2130 + 12. Benda langit VLA J2130 + 12 ini sebenarnya telah terdeteksi para astronom beberapa dekade lalu, hanya saja tidak pernah disimpulkan ia adalah lubang hitam, demikian dlansir dari wired, Selasa, 28 Juni 2016 lalu.

Setelah menganalisis data dari Chandra X-ray Observatory-NASA, Teleskop luar angkasa Hubble dan National Science Foundation’s (NSF) Very Large Array (VLA), para ilmuwan baru menyadari VLA J2130 + 12 ini sebenarnya adalah sistem bintang biner yang tidak jauh dari Bumi, mengandung sebuah bintang dan lubang hitam bermassa kecil. Massa bintang terkait lubang hitam ini hanya sepersepuluh hingga seperlima-nya massa matahari.

Benda langit ini berjarak sekitar 7200 tahun cahaya dari Bumi, terletak di dalam galaksi kita. Para ilmuwan menjelaskan, bahwa benda langit ini tampaknya itu tidak pernah memberikan petunjuk sebagai lubang hitam biner, sehingga tidak bisa segera menemukan keberadaan lubang hitam.

Menurut profesor Bailey Tetarenko, pemimpin studi dari University of Alberta, Kanada, keunikan dari lubang hitam ini adalah ia sangat ‘tenang’ sehingga sekilas terlihat seperti sebuah lubang hitam tersembunyi.

“Biasanya, kita menemukan lubang hitam ketika mereka melahap sejumlah besar materi. Sebelum jatuh ke dalam lubang hitam materi ini akan menjadi sangat panas dan memancarkan sinar-X yang terang. Lubang hitam ini begitu tenang, tapi sebenarnya ia merupakan lubang hitam yang tak terlihat,” kata Tatarenko.

Laporan terkait menyebutkan, bahwa lubang hitam yang ditemukan itu digambarkan sebagai “puncak gunung es.” Karena menurut para ilmuwan, di pusat galaksi masih banyak terdapat lubang hitam yang “misterius” ini, mungkin setidaknya ada ribuan atau bahkan jutaan jumlahnya.

“Saya yakin masih banyak lubang hitam biner ini di pusat galaksi kita,” kata Arash Bahramian, peneliti dan co-penulis yang juga dari University of Alberta, Kanada.

Beberapa lubang hitam yang belum ditemukan mungkin jauh lebih dekat jaraknya dari Bumi dari yang diperkirakan.

“Meskipun jarak lubang hitam ini hanya beberapa tahun cahaya dari Bumi, kita juga tidak perlu khawatir,” ujar Bahkramian menambahkan. (Epochtimes/joni/rmat)
Makalah penelitian terkait telah dipublikasikan di “Astrophysical Journal.”


Astronom Temukan Lubang Hitam “Siluman” di Galaksi

Temuan Menakjubkan, di Luar Alam Semesta Masih Ada Alam Semesta

July 18, 2016
Temuan Menakjubkan, di Luar Alam Semesta Masih Ada Alam Semesta
Keterangan foto: Para ilmuwan menemukan alam semesta di luar dari alam semesta. (Internet)

Oleh: Su Fei

Apakah ada alam semesta di luar alam semesta?

Pertanyaan ini memang tidak bisa dijawab pada 30 tahun silam, namun, sekarang ilmuwan bisa mendapatkan petunjuk dari radiasi di balik gelombang mikro alam semesta yang tersisa dari Big Bang. Radiasi ini terbentuk 380 ribu tahun silam setelah Big Bang, yang banyak berisi informasi terkait pembentukan alam semesta.
Para ilmuwan mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya mereka menangkap sinyal gelombang gravitasi pertama setelah Big Bang. Studi ini tidak hanya membuat kita menemukan berbagai informasi terkait pembentukan alam semesta, sekaligus juga menegaskan teori multiverse alam semesta.

The Owens Valley Radio Observatory yang terletak di California Institute of Technology, California, Amerika Serikat, menemukan bahwa di luar alam semesta masih ada alam semesta. Masing-masing dari alam semesta itu berupa satu persatu sel di dalam materi raksasa! Alam semesta di luar dari alam semesta itu membentuk segenap ruang dengan alam semesta tempat keberadaan kita. Temuan ini serupa dengan gelombang gravitasi awal alam semesta yang pernah ditemukan sebelumnya oleh teleskop BICEP2 di Kutub Selatan pada 2014 lalu. Ketika itu tim ilmuwan Amerika mengumumkan, bahwa mereka telah menemukan sinyal gelombang gravitasi awal dari radiasi di balik gelombang mikro alam semesta, ini adalah temuan yang luar biasa.

Dengan ditemukannya sinyal gelombang gravitasi awal menyiratkan bahwa di luar alam semesta itu masih ada alam semesta. Goncangan/ kejut dari tabrakan multiverse akan tertinggal di dalam sinyal gelombang gravitasi.

Menurut ilmuwan bahwa struktur kumpran kecil dari radiasi di balik gelombang mikro itu adalah sisa dari Big Bang, yang menyebabkan riak ruang-waktu, dan ini dapat disimpulkan bahwa peristiwa pengembangan tajam alam semesta itu memang eksis, frekuensi goncangan atau kejut ini terletak pada frekuensi 150GHz.

The Owens Valley Radio Observatory menemukan bahwa di luar alam semesta masih ada alam semesta. Teori ini dicetuskan pertama kali oleh fisikawan AS Hugh Everett pada 1950. Menurutnya masih ada alam semesta lain di luar alam semesta. Satu-satunya yang tidak sama dengan alam semesta yang kita tempati ini, mungkin di sana (alam semesta lain) tidak ada kehidupan. Ada yang mengandung kehidupan pada periode tertentu, dan kita tidak tahu alam semesta tempat kita berpijak ini masih sanggup bertahan berapa lama lagi dalam menopang kehidupan hidup kita.

Dari sudut pandang probabilitas, bahwa kemungkinan alam semesta telah membentuk multiverse pasca Big Bang. Ada alam semesta yang binasa dengan cepat, ada juga dalam keadaan tidak teratur, dan juga ada yang mengandung kehidupan seperti alam semesta kita ini. Jadi, pada setiap alam semesta dalam multiverse ini tak ubahnya seperti satu sel di dalam materi raksasa, yang secara bersama telah membentuk segenap dimensi ruang-waktu.

Sebenarnya, dari sudut pandang probabilitas, multiverse bisa menjelaskan mengapa alam semesta kita ini begitu unik, jika pengembangannya sedikit tertunda, maka alam semesta kita tidak akan seperti sekarang ini, mungkin sama sekali tidak ada galaksi. Alam semesta kosong melompong tidak ada isinya, sejumlah besar parameter pengembangan alam semesta yang dapat memicu munculnya galaksi dan kehidupan tampak begitu “kebetulan.” Jika terjadi sedikit perubahan saja kita tidak akan bisa mendapatkan kondisi alam semesta seperti sekarang. Oleh karena itu, alam semesta kita ini memiliki sebuah “parameter” yang sesuai dengan lahirnya kehidupan, pungkas ilmuwan. (Secretchina/joni/rmat)

Temuan Menakjubkan, di Luar Alam Semesta Masih Ada Alam Semesta

Tentang Alchemist

July 18, 2016
AlchemistPada beberapa cerita kita sering mendengar tentang adanya ilmuwan-ilmuwan zaman dahulu yang berusaha mengubah besi menjadi emas, membuat ramuan keabadian, dsb. Apakah mereka mengada-ada,apakah mereka itu hanya cerita bohong?
Tidak! mereka memang ada, dan mereka tidak mengada-ada. Mereka dapat kita golongkan sebagai ilmuwan, dan dapat juga kita golongkan sebagai penyihir. Nah penggabungan ilmuwan dan penyihir inilah yang disebut dengan "Alchemist".

Apa itu alchemist?
Alchemist adalah orang-orang yang mempelajari tentang alkimia. Apa itu alkimia? Alkimia adalah ilmu kimia yang didasari dengan paham spiritual sehingga bertujuan untuk membuat benda-benda atau materi-materi yang tidak masuk akal, dan bertujuan untuk melawan hukum alam. Kata alkimia berasal dari Bahasa arab al-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.

Materi yang paling terkenal dicoba dibuat oleh para alchemist adalah Grand Elixir of Immortality, yaitu ramuan yang bisa memanipulasi umur dan regenerasi sel manusia menjadi tidak terbatas sehingga bisa dikatakan abadi. Para alchemist dari daratan Cina lah yang pertama kali mengkaji dan mencoba membuat ramuan ini.
Alchemist

Kedua adalah mencoba membuat Philosopher's Stone yaitu materi yang bisa mengubah logam biasa menjadi emas(Chrysopoeia). Transmutasi logam biasa menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan atau ketinggian tertinggi eksistensi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang bergerak menuju keadaan sempurna; dan emas, karena tak pernah rusak, dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa menjadi emas, mereka sebenarnya mencoba membantu alam semesta. Maka, cukup logis jika mereka berpikir bahwa dengan memahami rahasia ketakberubahan emas, mereka akan menemukan kunci untuk menangkal penyakit dan pembusukan organik; demikianlah pertautan antara tema-tema kimiawi, spiritual, dan astrologi menjadi ciri-ciri alkimia zaman pertengahan.

Meskipun kedua hal diatas sangat populer, belum ada laporan yang menyatakan keberhasilan para alchemist untuk membuatnya. Setidaknya sampai berita menggemparkan tentang alchemist Count St. Germain. St. Germain adalah orang yang rumornya memiliki hidup abadi dari Elixir of Life yang diciptakannya. Hal ini didukung oleh kemunculan dan andilnya dalam kejadian-kejadian besar selama beberapa abad.Banyak rumor yang menyatakan bahwa St.Germain adalah Merlin yang ada di legenda Raja Arthur.

Nah, apa kaitan mereka dengan sihir?
AlchemistJelas sangat berkaitan. Sihir-sihir yang pernah dipertunjukkan manusia sekarang ini adalah hal sederhana dalam alkimia. Para alchemist dapat membuat api dari jarinya hanya dengan menggunakan senyawa dan campuran bahan kimia tertentu. Semua hal yang tidak masuk akal yang kita sebut dengan sihir, adalah hal yang sangat lumrah dan logis di dunia alkimia.


Pada umumnya, orang menganggap ahli alkimia sebagai ahli pseudosains yang berupaya mengubah timah menjadi emas, meyakini bahwa semua materi tersusun atas empat unsur tanah, udara, api, dan air, dan mengulik pingiran mistisisme dan Sihir. Dari sudut pandang masa kini, upaya dan keyakinan mereka dianggap memiliki keabsahan terbatas, tetapi kalau mau objektif, kita harus menilai mereka dalam konteks zaman mereka. Mereka mencoba menjelajahi dan menyelidiki alam sebelum tersedianya sebagian besar alat dan praktik ilmiah dasar, dan alih-alih bergantung pada pegalaman, tradisi, pengamatan dasar, dan mistisisme untuk mengisi lobang-lobang ini.

Untuk memahami para ahli alkimia, cobalah merenungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar metalurgi sejak dimulainya ilmu ini pada akhir zaman Neolitikum, bagi kebudayaan yang tidak memahami fisika atau kimia secara formal. Bagi ahli alkimia, tak ada alasan kuat untuk memisahkan dimensi kimiawi (material) dengan dimensi penafsiran, perlambangan, atau filsafat. Pada masa itu, fisika yang tak memiliki wawasan metafisika dianggap tak lengkap seperti halnya metafisika yang tak memiliki perwujudan fisik. Jadi, lambang dan proses alkimia biasanya memiliki baik makna batiniah yang merujuk pada perkembangan spiritual praktisinya, maupun makna material yang berkaitan dengan perubahan fisik zat.

Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.
Source :  Gabriel

Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

June 29, 2014
Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

Sebuah majalah di AS pernah menerbitkan sebuah laporan penelitian berjudul "perasaan tidak menyenangkan dapat menimbulkan racun". Isi terkait menyebutkan, "Di laboratorium psikologi, menunjukkan niat buruk manusia, dapat menyebabkan perubahan kimia secara fisiologis, yang mengakibatkan suatu racun meresap ke dalam darah."

Seseorang dalam kondisi mental yang normal, dimana jika mengembuskan kelegaan (hatinya) ke dalam secangkir es, ia akan mengembun, dan itu merupakan suatu benda transparan tak berwarna. Namun, begitu suasana hatinya dalam keadaaan marah, benci, murka, iri, maka benda yang mengembun itu akan menunjukkan warna yang berbeda, dan jika dianalisis secara kimia, maka hasilnya akan tampak mengandung racun.

Sementara artikel lain terkait ditulis oleh Dr William (mantan kepala Food Inspection Agency) di Amerika. Dalam artikel terkait disebutkan, "Ketakutan dan teror, dapat menyebabkan suatu cairan tertentu di dalam tubuh menjadi racun, meresap ke dalam organ, sehingga mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh, lalu timbul penyakit. Sebaliknya, jika suasana hati seseorang itu selalu ceria dan gembira!", selalu berpikiran positif (niat baik), dapat membuat cairan itu menjadi bersih dan bening, sehingga menghasilkan perubahan fisiologis, dan mendapatkan kebahagiaan serta kesehatan spiritual."

Jika Anda bertanya mengapa bisa berefek sedemikian rupa? Hal ini tergolong "ilmu esok hari". Saat ini, masih ada lagi sebuah fenomena misterius yang membingungkan.

Salah seorang ilmuwan mengatakan, bahwa kondensat yang lahir dari rasa dengki, kerap dapat menjadi racun kematian dalam beberapa menit bagi seekor Cavia (Tikus Belanda). Ketika seorang ibu menyusui anaknya dalam keadaan marah, maka sang bayi kerap akan muntah. Secara ilmiah bahkan juga menunjukkan, bahwa kecemasan dapat merusak kesehatan manusia. Sebaliknya, suasana hati bahagia, akan menghasilkan zat kimia yang bermafaat bagi tubuh manusia itu sendiri, yang dapat merangsang pertumbuhan sel dan energi. (bayvoice/jhon/ran)

Niat (Pikiran) Buruk Dapat Menghasilkan Racun Dalam Tubuh

Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

June 25, 2014
Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

Sedemikian kuatnya gravitasi lubang hitam, sehingga cahaya pun tidak akan luput darinya. Lubang hitam biasanya terbentuk setelah ledakan supernova yang keras di bintang tetap. Menurut relativitas umum, bahwa setiap pusat lubang hitam memiliki sebuah "singularity" (keanehan/kekhususan) dengan kepadatan yang tak terbatas. Karakter "Singularity" yang tak terbatas menyiratkan bahwa ruang dan waktu berhenti di sana. Selama ini, para ilmuwan terus berupaya menemukan suatu cara untuk menghindari kegagalan hukum fisika di "singularity".

Menurut penelitian terbaru, pusat lubang hitam mungkin sama sekali tidak terdapat "singularitas" dengan kepadatan tak terbatas, hal ini didasarkan pada penemuan baru atas "loop quantum gravity" (teori gravitasi lingkaran kuantum). Teori "loop quantum gravity" merupakan suatu teori utama yang mencoba menyatukan mekanika kuantum dan teori relativitas umum. Menurut para ilmuwan, bahwa pusat lubang hitam itu hanya berupa wilayah ruang dan waktu yang melengkung. Hal ini juga merupakan cara untuk mengurai "singularitas" dengan menggunakan gravitasi kuantum selama ini.

Sama seperti gravitasi lingkaran kuantum, menggangap "singularitas" Big Bang alam semesta sebagai jembatan menuju ke alam semesta lain, "singularitas" di pusat lubang hitam dapat dipandang sebagai pintu gerbang yang menuju ke area lain alam semesta.

Namun, maket yang digunakan para ilmuwan saat ini sangat sederhana, hanya terdiri dari struktur ruang dan waktu yang melengkung, tidak mengandung substansi yang sebenarnya. Maket itu merupakan bola simetris, tidak seperti lubang hitam sebenarnya yang kehilangan struktur bola simetris karena memiliki rotasi. Oleh karena itu, tugas para ilmuwan berikutnya adalah meningkatkan kompleksitas maket tersebut, menimbangkan material dan faktor-faktor non-simetris, dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih realistis. (bayvoice/jhon/ran)


Lubang Hitam Saluran Memasuki Alam Semesta Lain

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

June 21, 2014
Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta
Jika terdapat alam semesta di luar semesta alam, maka ditilik dari sudut pandang probalitas dan statistic, setiap multiverse sesuai dengan kemungkinan hasil yang berbeda dari setiap peristiwa.


Fisikawan teoritis dari Universitas Columbia, New York mengemukakan konsep individu terhadap multiverse alam semesta. Menurutnya kita memiliki cara untuk membuktikan keberadaan multiverse, jika multiverse itu eksis, alam semesta akan menjadi lebih tidak menentu.
Melansir laporan media asing, beberapa teori fisika yang berasal dari konsep multiverse, membuat misteri alam semesta menjadi lebih rumit dan membingungkan. Menurut teori multiverse, bahwa di luar alam semesa kita masih ada semesta alam lainnya, dan yang lebih menakjubkan, evolusi semesta ala mini bervariasi, beberapa di antaranya memiliki kehidupan dan juga sebaliknya, bahkan tidak ada benda langit apa pun.
Jika multiverse itu eksis, maka kita tampaknya sangat beruntung, karena munculnya alam semesta kita saat ini mendukung kehidupan, namun, ilmuwan juga menemukan hal yang disayangkan, alam semesta kita akan menghadapi suatu proses keakhiran, yang menunjukkan bahwa multiverse di tempat hunian kita ini dapat mendukung kehidupan, namun, bukan berarti tidak terbatas.
Kalau begitu, bagaimana bisa kita ketahui, apakah kita hidup di dalam mutiverse semesta alam ? Brian Greene, fisikawan teoritis dari Columbia University, New York menuturkan, bahwa beberapa versi dari multiverse tampak mudah untuk dikonfirmasi, menurut maket yang mereka dalami saat ini dapat mengetahui dengan jelas apakah multiverse itu eksis. Misalnya, teori string multiverse, menurut model teori string dapat diketahui alam semesta itu bagaikan selapisan tiga dimensi raksasa. Jika ada alam semesta di luar semesta alam, maka kita dapat mendeteksi keberadaan alam semesta lain di setiap sudut alam semesta, Large Hadron Collider (cincin "Akselerator Partikel" dan "Atom-Smasher" raksasa) dari pusat penelitian nuklir Eropa dapat melakukan penyelidikan terkait.
Selain itu, teori ekspansi juga menyiratkan adanya multiverse, menurut para ilmuwan bahwa alam semesta itu berasal dari big bang, dan melahirkan multiverse yang tak terhitung banyaknya. Setiap kondisi fisik alam semesta itu tidak sama, hal ini sama seperti banyaknya gelembung busa, antara alam semesta akan terjadi tabrakan, dan akibat dari tabrakan itu bagaikan stempel radiasi yang tertinggal di balik gelombang mikro alam semesta masa permulaan.
Tim peneliti begitu gembira ketika menemukan sinyal gelombang gravitasi dalam radiasi di balik gelombang mikro itu, karena informasi ini menunjukkan eksistensi multiverse.
Jika multiverse itu eksis, maka mungkin menghasilkan beberapa hasil yang ganjil. Menurut kesimpulan dari probalitas dan statistic, setiap multiverse itu sebenarnya berada dalam kondisi evolusi yang tidak sama, artinya bahwa ada planet Bumi di dalam multiverse tertentu, dan mungkin di atas bumi tersebut ini tidak berpenghuni. Hal ini menunjukkan bahwa, multiverse itu perlu di selidiki lebih dalam setiap peristiwa yang mungkin terjadi dari sudut pandang teori probalitas, setiap multiverse bisa sesuai dengan berbagai akhir kemungkinan dari suatu peristiwa. (tech.qq/jhon/ran)

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

June 20, 2014
Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan
Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang tetap, laser Southern Observatory Eropa seperti tampak dalam gambar di atas mengarah ke sekitar pusat galaksi.

Melansir media luar negeri, universitas yang terletak di Arecibo, Puerto Rico adalah sebah universitas yang berpaduan besar dengan astronomi, dimana terdapat teleskop radio terbesar satu sisi yang terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 300 meter. Saat ini laboaratorium planet layak huni di universitas tersebut menggunakan suatu metode baru untuk menghitung jumlah planet layak huni yang kemungkinan terdapat di dalam galaksi.

Para ilmuwan mendapati bahwa di dalam galaksi mungkin terdapat 100 juta planet yang mendukung kehidupan kompleks, hal ini juga merupakan perkiraan kuantitatif terhadap planet yang memiliki kehidupan. Diameter galaksi kita mencapai 100.000 tahun cahaya, jumlah bintang berada di level miliaran banyaknya, jadi, jumlah planet akan jauh lebih besar lagi.

Alberto, asisten peneliti di Cornell University dan rekan-rekannya menduga bahwa jumlah planet layak huni di dalam galaksi mungkin leih banyak lagi, bentuk kehidupan yang kompleks secara umum eksis di dalam galaksi, apalagi planet yang memiliki bakteri sederhana.

Di tilik secara keseluruhan, jumlah planet di internal galaksi yang mendukung eksistensi kehidupan hampir tersebar di setiap sudut galaksi. Tentu saja, kehidupan yang kompleks itu tidak berarti berupa kehidupan cerdas, sejumlah besar species di atas bumi termasuk bentuk kehidupan yang kompleks, mereka memiliki struktur saraf yang sangat matang, tetapi mereka bukan makhluk cerdas.

Para ilmuwan menyimpulkan sebuah formula setelah menyelidiki hampir lebih dari 1000 exoplanet, yang dapat memasukkan parameter suhu permukaan, densitas, lingkungan atmosfer planet, usia bintang pusat dan radius orbit serta parameter lainnya, hingga akhirnya menghitung apakah mereka memiliki syarat layak huni.

Selain itu, mereka juga dapat menarik indeks kompleksitas biologis, ini merupakan indeks yang dapat mencerminkan sebuah kehidupan planet, misalnya, indeks kompleksitas biologis Europa dalam sistem tata surya relatif lebih tinggi. Dari hasil penghitungan ilmuwan mendapati, bahwa sekitar 1% - 2% indeks kompleksitas biologis planet di dunia lebih tinggi dari Europa, dan Europa dianggap memiliki samudera dasar laut yang eksis secara global.

Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang, dan jumlah planet dengan indeks kompleksitas biologis lebih tinggi mencapai sekitar 100 juta planet, sejauh ini mereka hanya berhasil mengamati sekitar ribuan exoplanet, lagipula jaraknya dengan bumi sebagian besar berada dalam kisaran ribuan tahun cahaya, dan dengan jarak seperti ini berpotensi luar biasa sebagai planet layak huni, misalnya Gliese 581, planet ini jaraknya denga bumi sekitar 20 tahun cahaya. (bayvoice/jhon/ran)

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan

June 18, 2014
Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan
Pemandangan orbit kapteyn c yang digambarkan seniman, dengan latar belakang gugus berbentuk bola Centaurus.

Dari stasiun observatorium La Silla di selatan Eropa dan teleskop lainnya, para ilmuwan menemukan exoplanet di sekitar planet Kapteyn yang jauhnya sekitar 13 tahun cahaya dari bumi, berpotensi layak huni, dimana usia planet tersebut mencapai 11.5 miliar tahun.

Melansir media asing, era penemuan explanet dalam skala besar masih belum tiba, tetapi para ilmuwan telah mengidentifikasi hampir ribuan exoplanets, sebagian besar di antaranya merupakan planet gas raksasa, yang secara teori kelahiran, planet mirip bumi merupakan planet yang berpotensi memiliki kehidupan.

Pada 3 Maret lalu, ilmuwan mengumumkan hasil temuan exoplanet terbaru di arah Centuri, yang berpotensi mendukung kehidupan. Calon exoplanet baru yang ditemukan adalah Kapteyn b, dari nama ini dapat diketahui merupakan sebuah exoplanet yang ditemukan di luar program pesawat Kepler, jaraknya dengan bumi sekitar 13 tahunn cahaya, dengan usia mencapai 11.5 miliar tahun.

Perlu diketahui, usia alam semesta juga hanya sekitar 13,7 miliar tahun, yang berarti bahwa asal-usul planet tersebut juga sangat dini, lebih tua sekitar 2.5 kali dari usia bumi, dan planet tersebut sudah ada sejak kisaran 2 miliar tahun silam setelah big bang. Waktu eksistensi yang begitu lama menyiratkan bahwa exoplanet ini kemungkinan terdapat kehidupan, atau pernah ada kehidupan di sana.

Selain Kapteyn b, dalam sistem benda langit tersebut juga terdapat sebuah benda langit yang dinamakan Kapteyn c, orbit dari kedua benda langit ini sangat dekat bintang katai merah dalam sistem tersebut, namun menurut para ilmuwan, bahwa Kapteyn c merupakan exoplanet layak huni, massa-nya sekitar lima kali massa bumi, merupakan sebuah bumi maha besar, dan suhu di permukaan exoplanet Kapteyn c mungkin sangat rendah, tidak cocok untuk hidup.

Bagi tim peneliti, mereka memang tidak membayangkan akan menemukan planet yang berpotensi layak huni di sekitar exoplanet kapteyn, massa bintang tersebut hanya 1/3 dari massa matahari, dan sangat dekat dengan bumi. Melalui teleskop amatir bisa kita saksikan, ia terletak di rasi bintang Pictor, jika disana terbukti merupakan exoplanet yang berpotensi layak huni, maka dipastikan merupakan pos pertama di luar tata surya yang akan dimasuki manusia.

Kapteyn b terletak di dalam wilayah layak huni di sekitar bintang tetapnya yang mendukung keberadaan cairan air, periode orbit 48 hari, sementara Kapteyn c yang lebih jauh periode orbitnya adalah 121 hari, dengan demikian, suhu di permukaan Kapteyn c lebih dingin. (tech.qq/jhon/ran)

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan

Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum

June 10, 2014
Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum
Profesor Robert Lanza dari Fakultas Kedokteran di Wake Forest University, North Carolina, AS, membuktikan bahwa “jiwa tidak mati” dengan ilmu mekanika kuantum. (Getty Images)

Apa yang menandai kematian seseorang? Berakhirnya segala sesuatu? Atau dimulainya perjalanan sebuah jiwa baru?

Meskipun di kalangan masyarakat maupun kultivator beranggapan bahwa jiwa (roh) tidak musnah atau mati, dan juga yang percaya pada reinkar­nasi, namun ilmu pengetahuan masih terus menyangkalnya karena tidak bisa menemukan bukti.

Jiwa tidak mati, pemahaman baru ilmu pengetahuan

Belum lama ini Profesor Robert Lanza, seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berhasil membuk­tikan bahwa jiwa tidak mati dengan menggunakan ilmu mekanika kuantum dan teorinya tersebut telah diberitakan secara luas di berbagai media massa dunia. Hal ini menjadi sorotan masyarakat luas, dan se­cara tidak langsung membuktikan pemahaman yang telah lama ada di kalangan kultivasi.

Profesor Robert Lanza, dosen di Fakultas Kedokteran Wake Fo-rest University, North Carolina, AS lewat penelitiannya menemukan dalam ilmu mekanika kuantum cu­kup membuktikan bahwa setelah meninggal seseorang tidak sirna, kematian hanyalah ilusi yang dise­babkan oleh tingkat kesadaran ma­nusia.

"Saat jantung seseorang berhenti berdetak dan aliran darah berhenti mengalir, adalah kondisi dimana elemen ma­teri dalam keadaan berhenti, sinyal kesadaran manusia masih berfung­si, atau dengan kata lain, selain ke­giatan fisik, masih ada 'informasi kuantum' yang melampaui aktivi­tas fisik, atau dengan bahasa awam disebut jiwa," kata Lanza.

Lanza juga mengemukakan teo­ri Biocentrism untuk mendukung pandangannya tersebut: makhluk hidup menciptakan alam semesta, adanya kesadaran seseorang baru akan ada alam semesta, kehidupan yang konkrit dan makhluk hidup adalah pusat dari dunia yang se­benarnya, kemudian baru akan ada alam semesta. Alam semesta sendiri pada dasarnya tidak bisa menciptakan kehidupan. Kesadaran membuat dunia menjadi lebih ber­makna, waktu dan ruang hanyalah perangkat kesadaran manusia. Pan­dangan terhadap alam semesta se-perti ini sangat menyerupai pema­haman dalam agama dan kalangan kultivasi terhadap alam semesta, yakni kesadaran Sang Maha Pen­cipta yang menciptakan alam se­mesta dan kehidupan.

Penemuan Lanza ini membuat silang pendapat antara "paham ma­terialisme" dengan "paham spiri­tualisme" menjadi tidak bermakna sama sekali, dari satu sisi mem­buktikan kebenaran dalam prinsip di tengah kalangan kultivator yak­ni "materi dan spirit berkarakter sama".

Orang yang memeluk agama/ kepercayaan memercayai bahwa jiwa (roh) itu tidak mati, atau ada yang percaya pada reinkarnasi, dan tidak sedikit orang pernah mengalami mati suri (mati lalu hidup kembali). Dua tahun lalu, fisikawan Inggris bernama Roger Penrose bersama Profesor Stuart Hamerove, wakil ketua Awareness Research Center dari Arizona State University, AS telah berhasil mem­buktikan kebenaran pengalaman mati suri.

Mereka mengemukakan, saat seseorang meninggal dunia substansi kuantum yang memben­tuk roh, kemudian meninggalkan sistem saraf dan memasuki alam semesta, pada saat itu terjadilah pengalalaman mendekati ajal. Saat pasien mengalami saat-saat kema­tian itu, roh meninggalkan tubuh fisik dan kembali ke alam semesta, jika pasien siuman kembali, rohnya juga masuk kembali ke dalam tu­buh fisik.

Profesor Hamerove lebih lan­jut berpendapat, roh terbentuk dari materi yang paling mendasar dari alam semesta, yang mungkin eksis secara bersamaan dengan waktu. Sedangkan otak manusia hanya semacam alat penerima dan pem­besar pada kesadaran seseorang (suatu struktur yang terdapat di dalam dimensi yang telah ada). Pemahaman Hamerove ini juga cukup mendekati prinsip di kalangan kultivasi. Dalam dunia kulti­vasi, otak dianggap sebagai sebuah pabrik yang pada dasarnya tidak menghasilkan kesadaran pikiran, fungsi utamanya adalah menerima informasi dari alam semesta yang diubah menjadi bahasa untuk ke­mudian diekspresikan. Lalu dimanakah letak roh terse­but?

Menurut Profesor Lanza, roh tidak hanya dapat eksis di alam se­mesta kita ini, tapi juga bisa eksis di alam semesta lainnya. Energi dari kesadaran roh mungkin akan dipanggil kembali untuk dimasuk­kan pada tubuh fisik yang lain pada titik tertentu. Di saat yang sama, roh tersebut eksis di dunia nyata tertentu di luar tubuh fisik tersebut, yang sangat mungkin merupakan alam semesta yang lain. Ungkapan ini pun membuktikan kebenaran re­inkarnasi dari sudut pandang ilmu pengetahuan.

Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum
KIRI: Fisikawan Inggris, Roger Penrose, mengemukakan, saat seseorang meninggal dunia, substansi kuantum yang membentuk roh kemudian meninggalkan sistem syaraf dan memasuki alam semesta, pada saat itu terjadilah kematian. TENGAH: Profesor Robert Lanza dari Fakultas Kedokteran di Wake Forest University, North Carolina, AS, membuktikan bahwa “jiwa tidak mati” dengan ilmu mekanika kuantum. KANAN: Profesor Hamerove lebih lanjut berpendapat, roh terbentuk dari materi yang paling mendasar di alam semesta, yang mungkin eksis secara bersamaan dengan waktu. Sedangkan otak manusia hanya semacam alat penerima dan pembesar pada kesadaran seseorang. (Getty Images)

Jiwa Tidak Mati, Definisi Di Ka­langan Kultivasi Sejak Dulu
Roh yang disebut oleh ma­syarakat Barat, dikenal dengan istilah Yuan Shen (jiwa primer) di kalangan kultivasi Timur. Baik di kalangan aliran Buddha maupun aliran Tao, menganggap Yuan Shen tidak mati. Matinya suatu kehidupan hanyalah kematian pada tubuh fisiknya saja, sedangkan Yuan Shen akan kembali terlahir lagi, mema­suki perjalanan hidup yang lain. Dan bukan hanya manusia saja yang memiliki Yuan Shen, makhluk hidup apa pun memiliki roh (Yuan Shen). Hal ini juga sudah dibukti­kan secara ilmiah sejak lama.
Perbedaan terbesar ketika kalangan kultivasi dan ilmu­wan menelaah misteri kehidupan adalah: kalangan kultivasi menga­mati alam semesta dari pandangan mikro hingga keseluruhan pandangan makro, melihat keseluruhan bidang/ tingkatannya, dan bukan hanya melihat pada suatu titik. Sedangkan metodologi pada ilmu pengetahuan adalah memulai dari satu titik (seperti: molekul), lalu dilakukan penelitian semakin men­dalam (dari molekul, kemudian atom, lalu inti atom, proton, dan seterusnya) .
Jadi di kalangan kultivasi dike­nal, seluruh lapisan molekul adalah satu dimensi, atom yang memben­tuk molekul adalah suatu dimensi lain yang lebih besar dan lebih makro lagi. Itu sebabnya, disaat sebuah kehidupan mati, itu hanyalah terurainya struktur molekul di bagian terluar jasadnya saja, tubuh di tingkatan yang lebih mikro lagi (yang terbentuk oleh atom) masih tetap eksis di dalam dimensi atom yang membentuknya.
Sementara Yuan Shen (jiwa primer), di kalangan kultivasi jus­tru dipandang sebagai kehidupan abadi yang sebenarnya, baik itu tubuh fisik manusia, atau jasad hewan maupun tumbuhan, hanya merupakan media yang ditempati oleh Yuan Shen saja, sebagai tem­pat roh itu berdiam selama menyelesaikan misi di dalam alur kehidupannya. Inilah yang disebut reinkarnasi. Di kalangan kultivasi beranggapan, sebuah Yuan Shen (roh), apakah akan turun ke neraka untuk menerima hukuman, atau akan terlahir kembali menjadi ma­nusia atau hewan atau tumbuhan, semua itu diputuskan oleh makhluk tingkat lebih tinggi sesuai dengan perilaku kebaikan atau kejahatan yang dilakukan oleh roh tersebut.
Dalam hal ini, penulis lepas bernama Zhuge Mingyang ber­kata, "Topik jiwa tidak mati adalah suatu topik yang maha besar, yang melibatkan kehidupan, alam semesta, moral dan etika, serta berbagai bidang yang melampaui ilmu pengetahuan manusia.Meskipun pembuktian oleh Lanza dan kawan-kawan ten­tang jiwa yang tidak mati itu belum tentu sepenuhnya benar, namun jelas hal ini memiliki makna yang sangat berarti, dan berhasil memecahkan berbagai pantangan di te-ngah kalangan ilmuwan, dan mem­buat orang kembali berpikir akan sumber dari kesadaran pikiran kita ini, makna dan asal kehidupan kita yang sebenarnya, hubungan antara manusia dengan alam semesta, se­bab akibat berbagai perbuatan baik dan jahat, dan lain sebagainya." (sud/rahmat)

Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati

May 15, 2014
Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati

Suasana di pusat Kota Stalingrad setelah dibebaskan dari pendudukan Jerman. (GEORGE ZELMA / WIKIMEDIA COMMONS)

Di balik 'Tirai Besi', Uni Soviet tampaknya 'bermain-main' dengan sesuatu yang lebih jahat daripada yang bisa dibayangkan oleh pikiran waras manusia, yaitu menghidupkan kembali organ dan bagian tubuh yang telah terputus, serta mengembangbiakkan mayat hidup dan binatang mutasi!

Beberapa citra yang paling mengganggu adalah berkaitan dengan percobaan untuk membangkitkan organisme yang telah mati oleh ilmuwan Soviet, Dr. SS Bryukhonenko, yang diadakan di Institut Eksperimental Psikologi dan Terapi, Voronezh, Uni Soviet.

Gambaran mengerikan ditunjukkan dalam video, tentang apa yang terjadi di balik dinding rezim komunis Soviet yang telah hancur itu. Sebuah video percobaan yang berasal pada 1940, yang tersedia melalui arsip publik, memberikan rincian eksperimen dimana bagian hewan yang telah mati (dalam video itu menampilkan anjing), dihidupkan kembali melalui penggunaan mesin.

Demi kredibilitas pemberitaan, saya akan mencantumkan link video, tetapi saya peringatkan bahwa video itu mengandung citra kekerasan dan kekejaman yang ekstrim terhadap hewan. Anda dapat menemukannya disini.

Salah satu segmen video menunjukkan kepala yang terputus seekor anjing dihubungkan ke mesin jantung-paru Bryukhonenko yang disebut 'autojector'. Seiring dengan mesin yang mulai memompa, kepala anjing itu perlahan mulai menunjukkan tanda- tanda kehidupan. Untuk membuktikan bahwa anjing itu telah hidup kembali, para ilmuwan mulai melakukan penyiksaan. Pada satu adegan para ilmuwan tampak mengoleskan cairan asam di dalam lubang hidung sang anjing 'mayat hidup', yang tampak segera menjilatinya. Segmen lain menunjukkan jantung yang telah terpisah masih dapat berdetak melalui bantuan mesin, bersama dengan organ lainnya.

Eksperimen yang aneh dan menyeramkan ini pertama kali ditampilkan dalam Kongres Fisiolog Uni Soviet ke-3 pada 1928.

Sebuah percobaan yang sama dilakukan pada 1954 oleh ilmuwan Soviet, Vladimir Demikhov, namun ia bukannya menjaga anjing tetap hidup dengan mesin, melainkan menghubungkannya ke organ-organ vital dari hewan lain. Anjing zombie berkepala dua milik Demikhov itu bisa dilihat dalam arsip publik video berbahasa Rusia.

Untuk membuat makhluk tersebut, Demikhov memotong anak anjing menjadi 2 bagian tepat di bawah lengan dan mencangkokkannya ke leher anjing dewasa. Dia menciptakan 20 makhluk berkepala dua, namun mereka biasanya tidak berumur panjang karena terjadi penolakan jaringan.

Meskipun hewannya berumur pendek (sekitar satu bulan paling lama), eksperimen Demikhov memiliki efek yang beresonansi, dan terjadi semacam perlombaan dalam hal melakukan 'penghidupan kembali'. Pemerintah AS mendanai proyek serupa bagi Robert White yang pada 14 Maret 1970 berhasil memotong kepala monyet dan menghidupkannya kembali dengan mencangkok kepala tersebut ke tubuh monyet lain yang tanpa kepala. Makhluk itu hanya hidup selama satu hari, dan ia tampak melotot dengan penuh kebencian kepada White.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, White mengatakan bahwa ia dan timnya mampu melakukan transplantasi otak dari organ yang terpisah menjadi binatang yang utuh dan mempertahankannya dalam kondisi kehidupan yang layak selama beberapa hari.

"Kami telah mampu mempertahankan otak di tengkorak, dan di kepala," ujar White.

BBC memberikan kesimpulan, "Maksudnya bahwa berarti monyet itu berada dalam kondisi sadar sepenuhnya, dimana ia bisa melihat, mendengar, merasakan, dan membau karena jaringan saraf yang masih utuh di kepala."

Pasca keberhasilan percobaan ini, White mulai berkeliling negeri untuk mencari dua orang pasien manusia yang bersedia untuk menjalani percobaan ini. Namun ia hanya menemukan seorang cacat Craig Vetovitz, dan tidak dapat menemukan subjek kedua yang bersedia, sehingga 'karya' kontroversialnya itu pun perlahan memudar. (Oscar/rahab)


Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati