Diperkirakan
“Stealth black hole” atau “lubang hitam siluman” yang berjumlah puluhan
ribu hingga jutaan banyaknya ini kemungkinan ada di pusat galaksi kita,
dan angka ini diduga ribuan kali jauh lebih besar dari perkiraan
sebelumnya.(NASA)
Oleh: Lin Yan
Lubang hitam yang baru ditemukan ini telah diberi nama VLA J213002.08 + 120.904, atau VLA J2130 + 12. Benda langit VLA J2130 + 12 ini sebenarnya telah terdeteksi para astronom beberapa dekade lalu, hanya saja tidak pernah disimpulkan ia adalah lubang hitam, demikian dlansir dari wired, Selasa, 28 Juni 2016 lalu.
Setelah menganalisis data dari Chandra X-ray Observatory-NASA, Teleskop luar angkasa Hubble dan National Science Foundation’s (NSF) Very Large Array (VLA), para ilmuwan baru menyadari VLA J2130 + 12 ini sebenarnya adalah sistem bintang biner yang tidak jauh dari Bumi, mengandung sebuah bintang dan lubang hitam bermassa kecil. Massa bintang terkait lubang hitam ini hanya sepersepuluh hingga seperlima-nya massa matahari.
Benda langit ini berjarak sekitar 7200 tahun cahaya dari Bumi, terletak di dalam galaksi kita. Para ilmuwan menjelaskan, bahwa benda langit ini tampaknya itu tidak pernah memberikan petunjuk sebagai lubang hitam biner, sehingga tidak bisa segera menemukan keberadaan lubang hitam.
Menurut profesor Bailey Tetarenko, pemimpin studi dari University of Alberta, Kanada, keunikan dari lubang hitam ini adalah ia sangat ‘tenang’ sehingga sekilas terlihat seperti sebuah lubang hitam tersembunyi.
“Biasanya, kita menemukan lubang hitam ketika mereka melahap sejumlah besar materi. Sebelum jatuh ke dalam lubang hitam materi ini akan menjadi sangat panas dan memancarkan sinar-X yang terang. Lubang hitam ini begitu tenang, tapi sebenarnya ia merupakan lubang hitam yang tak terlihat,” kata Tatarenko.
Laporan terkait menyebutkan, bahwa lubang hitam yang ditemukan itu digambarkan sebagai “puncak gunung es.” Karena menurut para ilmuwan, di pusat galaksi masih banyak terdapat lubang hitam yang “misterius” ini, mungkin setidaknya ada ribuan atau bahkan jutaan jumlahnya.
“Saya yakin masih banyak lubang hitam biner ini di pusat galaksi kita,” kata Arash Bahramian, peneliti dan co-penulis yang juga dari University of Alberta, Kanada.
Beberapa lubang hitam yang belum ditemukan mungkin jauh lebih dekat jaraknya dari Bumi dari yang diperkirakan.
“Meskipun jarak lubang hitam ini hanya beberapa tahun cahaya dari Bumi, kita juga tidak perlu khawatir,” ujar Bahkramian menambahkan. (Epochtimes/joni/rmat)
Makalah penelitian terkait telah dipublikasikan di “Astrophysical Journal.”