Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

June 21, 2014
Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta
Jika terdapat alam semesta di luar semesta alam, maka ditilik dari sudut pandang probalitas dan statistic, setiap multiverse sesuai dengan kemungkinan hasil yang berbeda dari setiap peristiwa.


Fisikawan teoritis dari Universitas Columbia, New York mengemukakan konsep individu terhadap multiverse alam semesta. Menurutnya kita memiliki cara untuk membuktikan keberadaan multiverse, jika multiverse itu eksis, alam semesta akan menjadi lebih tidak menentu.
Melansir laporan media asing, beberapa teori fisika yang berasal dari konsep multiverse, membuat misteri alam semesta menjadi lebih rumit dan membingungkan. Menurut teori multiverse, bahwa di luar alam semesa kita masih ada semesta alam lainnya, dan yang lebih menakjubkan, evolusi semesta ala mini bervariasi, beberapa di antaranya memiliki kehidupan dan juga sebaliknya, bahkan tidak ada benda langit apa pun.
Jika multiverse itu eksis, maka kita tampaknya sangat beruntung, karena munculnya alam semesta kita saat ini mendukung kehidupan, namun, ilmuwan juga menemukan hal yang disayangkan, alam semesta kita akan menghadapi suatu proses keakhiran, yang menunjukkan bahwa multiverse di tempat hunian kita ini dapat mendukung kehidupan, namun, bukan berarti tidak terbatas.
Kalau begitu, bagaimana bisa kita ketahui, apakah kita hidup di dalam mutiverse semesta alam ? Brian Greene, fisikawan teoritis dari Columbia University, New York menuturkan, bahwa beberapa versi dari multiverse tampak mudah untuk dikonfirmasi, menurut maket yang mereka dalami saat ini dapat mengetahui dengan jelas apakah multiverse itu eksis. Misalnya, teori string multiverse, menurut model teori string dapat diketahui alam semesta itu bagaikan selapisan tiga dimensi raksasa. Jika ada alam semesta di luar semesta alam, maka kita dapat mendeteksi keberadaan alam semesta lain di setiap sudut alam semesta, Large Hadron Collider (cincin "Akselerator Partikel" dan "Atom-Smasher" raksasa) dari pusat penelitian nuklir Eropa dapat melakukan penyelidikan terkait.
Selain itu, teori ekspansi juga menyiratkan adanya multiverse, menurut para ilmuwan bahwa alam semesta itu berasal dari big bang, dan melahirkan multiverse yang tak terhitung banyaknya. Setiap kondisi fisik alam semesta itu tidak sama, hal ini sama seperti banyaknya gelembung busa, antara alam semesta akan terjadi tabrakan, dan akibat dari tabrakan itu bagaikan stempel radiasi yang tertinggal di balik gelombang mikro alam semesta masa permulaan.
Tim peneliti begitu gembira ketika menemukan sinyal gelombang gravitasi dalam radiasi di balik gelombang mikro itu, karena informasi ini menunjukkan eksistensi multiverse.
Jika multiverse itu eksis, maka mungkin menghasilkan beberapa hasil yang ganjil. Menurut kesimpulan dari probalitas dan statistic, setiap multiverse itu sebenarnya berada dalam kondisi evolusi yang tidak sama, artinya bahwa ada planet Bumi di dalam multiverse tertentu, dan mungkin di atas bumi tersebut ini tidak berpenghuni. Hal ini menunjukkan bahwa, multiverse itu perlu di selidiki lebih dalam setiap peristiwa yang mungkin terjadi dari sudut pandang teori probalitas, setiap multiverse bisa sesuai dengan berbagai akhir kemungkinan dari suatu peristiwa. (tech.qq/jhon/ran)

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

June 20, 2014
Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan
Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang tetap, laser Southern Observatory Eropa seperti tampak dalam gambar di atas mengarah ke sekitar pusat galaksi.

Melansir media luar negeri, universitas yang terletak di Arecibo, Puerto Rico adalah sebah universitas yang berpaduan besar dengan astronomi, dimana terdapat teleskop radio terbesar satu sisi yang terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 300 meter. Saat ini laboaratorium planet layak huni di universitas tersebut menggunakan suatu metode baru untuk menghitung jumlah planet layak huni yang kemungkinan terdapat di dalam galaksi.

Para ilmuwan mendapati bahwa di dalam galaksi mungkin terdapat 100 juta planet yang mendukung kehidupan kompleks, hal ini juga merupakan perkiraan kuantitatif terhadap planet yang memiliki kehidupan. Diameter galaksi kita mencapai 100.000 tahun cahaya, jumlah bintang berada di level miliaran banyaknya, jadi, jumlah planet akan jauh lebih besar lagi.

Alberto, asisten peneliti di Cornell University dan rekan-rekannya menduga bahwa jumlah planet layak huni di dalam galaksi mungkin leih banyak lagi, bentuk kehidupan yang kompleks secara umum eksis di dalam galaksi, apalagi planet yang memiliki bakteri sederhana.

Di tilik secara keseluruhan, jumlah planet di internal galaksi yang mendukung eksistensi kehidupan hampir tersebar di setiap sudut galaksi. Tentu saja, kehidupan yang kompleks itu tidak berarti berupa kehidupan cerdas, sejumlah besar species di atas bumi termasuk bentuk kehidupan yang kompleks, mereka memiliki struktur saraf yang sangat matang, tetapi mereka bukan makhluk cerdas.

Para ilmuwan menyimpulkan sebuah formula setelah menyelidiki hampir lebih dari 1000 exoplanet, yang dapat memasukkan parameter suhu permukaan, densitas, lingkungan atmosfer planet, usia bintang pusat dan radius orbit serta parameter lainnya, hingga akhirnya menghitung apakah mereka memiliki syarat layak huni.

Selain itu, mereka juga dapat menarik indeks kompleksitas biologis, ini merupakan indeks yang dapat mencerminkan sebuah kehidupan planet, misalnya, indeks kompleksitas biologis Europa dalam sistem tata surya relatif lebih tinggi. Dari hasil penghitungan ilmuwan mendapati, bahwa sekitar 1% - 2% indeks kompleksitas biologis planet di dunia lebih tinggi dari Europa, dan Europa dianggap memiliki samudera dasar laut yang eksis secara global.

Di dalam sistem galaktik terdapat sekitar miliaran bintang, dan jumlah planet dengan indeks kompleksitas biologis lebih tinggi mencapai sekitar 100 juta planet, sejauh ini mereka hanya berhasil mengamati sekitar ribuan exoplanet, lagipula jaraknya dengan bumi sebagian besar berada dalam kisaran ribuan tahun cahaya, dan dengan jarak seperti ini berpotensi luar biasa sebagai planet layak huni, misalnya Gliese 581, planet ini jaraknya denga bumi sekitar 20 tahun cahaya. (bayvoice/jhon/ran)

Lebih 100 Juta Planet Layak Huni Ditemukan

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan

June 18, 2014
Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan
Pemandangan orbit kapteyn c yang digambarkan seniman, dengan latar belakang gugus berbentuk bola Centaurus.

Dari stasiun observatorium La Silla di selatan Eropa dan teleskop lainnya, para ilmuwan menemukan exoplanet di sekitar planet Kapteyn yang jauhnya sekitar 13 tahun cahaya dari bumi, berpotensi layak huni, dimana usia planet tersebut mencapai 11.5 miliar tahun.

Melansir media asing, era penemuan explanet dalam skala besar masih belum tiba, tetapi para ilmuwan telah mengidentifikasi hampir ribuan exoplanets, sebagian besar di antaranya merupakan planet gas raksasa, yang secara teori kelahiran, planet mirip bumi merupakan planet yang berpotensi memiliki kehidupan.

Pada 3 Maret lalu, ilmuwan mengumumkan hasil temuan exoplanet terbaru di arah Centuri, yang berpotensi mendukung kehidupan. Calon exoplanet baru yang ditemukan adalah Kapteyn b, dari nama ini dapat diketahui merupakan sebuah exoplanet yang ditemukan di luar program pesawat Kepler, jaraknya dengan bumi sekitar 13 tahunn cahaya, dengan usia mencapai 11.5 miliar tahun.

Perlu diketahui, usia alam semesta juga hanya sekitar 13,7 miliar tahun, yang berarti bahwa asal-usul planet tersebut juga sangat dini, lebih tua sekitar 2.5 kali dari usia bumi, dan planet tersebut sudah ada sejak kisaran 2 miliar tahun silam setelah big bang. Waktu eksistensi yang begitu lama menyiratkan bahwa exoplanet ini kemungkinan terdapat kehidupan, atau pernah ada kehidupan di sana.

Selain Kapteyn b, dalam sistem benda langit tersebut juga terdapat sebuah benda langit yang dinamakan Kapteyn c, orbit dari kedua benda langit ini sangat dekat bintang katai merah dalam sistem tersebut, namun menurut para ilmuwan, bahwa Kapteyn c merupakan exoplanet layak huni, massa-nya sekitar lima kali massa bumi, merupakan sebuah bumi maha besar, dan suhu di permukaan exoplanet Kapteyn c mungkin sangat rendah, tidak cocok untuk hidup.

Bagi tim peneliti, mereka memang tidak membayangkan akan menemukan planet yang berpotensi layak huni di sekitar exoplanet kapteyn, massa bintang tersebut hanya 1/3 dari massa matahari, dan sangat dekat dengan bumi. Melalui teleskop amatir bisa kita saksikan, ia terletak di rasi bintang Pictor, jika disana terbukti merupakan exoplanet yang berpotensi layak huni, maka dipastikan merupakan pos pertama di luar tata surya yang akan dimasuki manusia.

Kapteyn b terletak di dalam wilayah layak huni di sekitar bintang tetapnya yang mendukung keberadaan cairan air, periode orbit 48 hari, sementara Kapteyn c yang lebih jauh periode orbitnya adalah 121 hari, dengan demikian, suhu di permukaan Kapteyn c lebih dingin. (tech.qq/jhon/ran)

Planet Berusia 11,5 Miliar Tahun Layak Huni Detemukan

Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum

June 10, 2014
Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum
Profesor Robert Lanza dari Fakultas Kedokteran di Wake Forest University, North Carolina, AS, membuktikan bahwa “jiwa tidak mati” dengan ilmu mekanika kuantum. (Getty Images)

Apa yang menandai kematian seseorang? Berakhirnya segala sesuatu? Atau dimulainya perjalanan sebuah jiwa baru?

Meskipun di kalangan masyarakat maupun kultivator beranggapan bahwa jiwa (roh) tidak musnah atau mati, dan juga yang percaya pada reinkar­nasi, namun ilmu pengetahuan masih terus menyangkalnya karena tidak bisa menemukan bukti.

Jiwa tidak mati, pemahaman baru ilmu pengetahuan

Belum lama ini Profesor Robert Lanza, seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berhasil membuk­tikan bahwa jiwa tidak mati dengan menggunakan ilmu mekanika kuantum dan teorinya tersebut telah diberitakan secara luas di berbagai media massa dunia. Hal ini menjadi sorotan masyarakat luas, dan se­cara tidak langsung membuktikan pemahaman yang telah lama ada di kalangan kultivasi.

Profesor Robert Lanza, dosen di Fakultas Kedokteran Wake Fo-rest University, North Carolina, AS lewat penelitiannya menemukan dalam ilmu mekanika kuantum cu­kup membuktikan bahwa setelah meninggal seseorang tidak sirna, kematian hanyalah ilusi yang dise­babkan oleh tingkat kesadaran ma­nusia.

"Saat jantung seseorang berhenti berdetak dan aliran darah berhenti mengalir, adalah kondisi dimana elemen ma­teri dalam keadaan berhenti, sinyal kesadaran manusia masih berfung­si, atau dengan kata lain, selain ke­giatan fisik, masih ada 'informasi kuantum' yang melampaui aktivi­tas fisik, atau dengan bahasa awam disebut jiwa," kata Lanza.

Lanza juga mengemukakan teo­ri Biocentrism untuk mendukung pandangannya tersebut: makhluk hidup menciptakan alam semesta, adanya kesadaran seseorang baru akan ada alam semesta, kehidupan yang konkrit dan makhluk hidup adalah pusat dari dunia yang se­benarnya, kemudian baru akan ada alam semesta. Alam semesta sendiri pada dasarnya tidak bisa menciptakan kehidupan. Kesadaran membuat dunia menjadi lebih ber­makna, waktu dan ruang hanyalah perangkat kesadaran manusia. Pan­dangan terhadap alam semesta se-perti ini sangat menyerupai pema­haman dalam agama dan kalangan kultivasi terhadap alam semesta, yakni kesadaran Sang Maha Pen­cipta yang menciptakan alam se­mesta dan kehidupan.

Penemuan Lanza ini membuat silang pendapat antara "paham ma­terialisme" dengan "paham spiri­tualisme" menjadi tidak bermakna sama sekali, dari satu sisi mem­buktikan kebenaran dalam prinsip di tengah kalangan kultivator yak­ni "materi dan spirit berkarakter sama".

Orang yang memeluk agama/ kepercayaan memercayai bahwa jiwa (roh) itu tidak mati, atau ada yang percaya pada reinkarnasi, dan tidak sedikit orang pernah mengalami mati suri (mati lalu hidup kembali). Dua tahun lalu, fisikawan Inggris bernama Roger Penrose bersama Profesor Stuart Hamerove, wakil ketua Awareness Research Center dari Arizona State University, AS telah berhasil mem­buktikan kebenaran pengalaman mati suri.

Mereka mengemukakan, saat seseorang meninggal dunia substansi kuantum yang memben­tuk roh, kemudian meninggalkan sistem saraf dan memasuki alam semesta, pada saat itu terjadilah pengalalaman mendekati ajal. Saat pasien mengalami saat-saat kema­tian itu, roh meninggalkan tubuh fisik dan kembali ke alam semesta, jika pasien siuman kembali, rohnya juga masuk kembali ke dalam tu­buh fisik.

Profesor Hamerove lebih lan­jut berpendapat, roh terbentuk dari materi yang paling mendasar dari alam semesta, yang mungkin eksis secara bersamaan dengan waktu. Sedangkan otak manusia hanya semacam alat penerima dan pem­besar pada kesadaran seseorang (suatu struktur yang terdapat di dalam dimensi yang telah ada). Pemahaman Hamerove ini juga cukup mendekati prinsip di kalangan kultivasi. Dalam dunia kulti­vasi, otak dianggap sebagai sebuah pabrik yang pada dasarnya tidak menghasilkan kesadaran pikiran, fungsi utamanya adalah menerima informasi dari alam semesta yang diubah menjadi bahasa untuk ke­mudian diekspresikan. Lalu dimanakah letak roh terse­but?

Menurut Profesor Lanza, roh tidak hanya dapat eksis di alam se­mesta kita ini, tapi juga bisa eksis di alam semesta lainnya. Energi dari kesadaran roh mungkin akan dipanggil kembali untuk dimasuk­kan pada tubuh fisik yang lain pada titik tertentu. Di saat yang sama, roh tersebut eksis di dunia nyata tertentu di luar tubuh fisik tersebut, yang sangat mungkin merupakan alam semesta yang lain. Ungkapan ini pun membuktikan kebenaran re­inkarnasi dari sudut pandang ilmu pengetahuan.

Jiwa Tidak Mati, Ilmuwan Buktikan Lewat Mekanika Kuantum
KIRI: Fisikawan Inggris, Roger Penrose, mengemukakan, saat seseorang meninggal dunia, substansi kuantum yang membentuk roh kemudian meninggalkan sistem syaraf dan memasuki alam semesta, pada saat itu terjadilah kematian. TENGAH: Profesor Robert Lanza dari Fakultas Kedokteran di Wake Forest University, North Carolina, AS, membuktikan bahwa “jiwa tidak mati” dengan ilmu mekanika kuantum. KANAN: Profesor Hamerove lebih lanjut berpendapat, roh terbentuk dari materi yang paling mendasar di alam semesta, yang mungkin eksis secara bersamaan dengan waktu. Sedangkan otak manusia hanya semacam alat penerima dan pembesar pada kesadaran seseorang. (Getty Images)

Jiwa Tidak Mati, Definisi Di Ka­langan Kultivasi Sejak Dulu
Roh yang disebut oleh ma­syarakat Barat, dikenal dengan istilah Yuan Shen (jiwa primer) di kalangan kultivasi Timur. Baik di kalangan aliran Buddha maupun aliran Tao, menganggap Yuan Shen tidak mati. Matinya suatu kehidupan hanyalah kematian pada tubuh fisiknya saja, sedangkan Yuan Shen akan kembali terlahir lagi, mema­suki perjalanan hidup yang lain. Dan bukan hanya manusia saja yang memiliki Yuan Shen, makhluk hidup apa pun memiliki roh (Yuan Shen). Hal ini juga sudah dibukti­kan secara ilmiah sejak lama.
Perbedaan terbesar ketika kalangan kultivasi dan ilmu­wan menelaah misteri kehidupan adalah: kalangan kultivasi menga­mati alam semesta dari pandangan mikro hingga keseluruhan pandangan makro, melihat keseluruhan bidang/ tingkatannya, dan bukan hanya melihat pada suatu titik. Sedangkan metodologi pada ilmu pengetahuan adalah memulai dari satu titik (seperti: molekul), lalu dilakukan penelitian semakin men­dalam (dari molekul, kemudian atom, lalu inti atom, proton, dan seterusnya) .
Jadi di kalangan kultivasi dike­nal, seluruh lapisan molekul adalah satu dimensi, atom yang memben­tuk molekul adalah suatu dimensi lain yang lebih besar dan lebih makro lagi. Itu sebabnya, disaat sebuah kehidupan mati, itu hanyalah terurainya struktur molekul di bagian terluar jasadnya saja, tubuh di tingkatan yang lebih mikro lagi (yang terbentuk oleh atom) masih tetap eksis di dalam dimensi atom yang membentuknya.
Sementara Yuan Shen (jiwa primer), di kalangan kultivasi jus­tru dipandang sebagai kehidupan abadi yang sebenarnya, baik itu tubuh fisik manusia, atau jasad hewan maupun tumbuhan, hanya merupakan media yang ditempati oleh Yuan Shen saja, sebagai tem­pat roh itu berdiam selama menyelesaikan misi di dalam alur kehidupannya. Inilah yang disebut reinkarnasi. Di kalangan kultivasi beranggapan, sebuah Yuan Shen (roh), apakah akan turun ke neraka untuk menerima hukuman, atau akan terlahir kembali menjadi ma­nusia atau hewan atau tumbuhan, semua itu diputuskan oleh makhluk tingkat lebih tinggi sesuai dengan perilaku kebaikan atau kejahatan yang dilakukan oleh roh tersebut.
Dalam hal ini, penulis lepas bernama Zhuge Mingyang ber­kata, "Topik jiwa tidak mati adalah suatu topik yang maha besar, yang melibatkan kehidupan, alam semesta, moral dan etika, serta berbagai bidang yang melampaui ilmu pengetahuan manusia.Meskipun pembuktian oleh Lanza dan kawan-kawan ten­tang jiwa yang tidak mati itu belum tentu sepenuhnya benar, namun jelas hal ini memiliki makna yang sangat berarti, dan berhasil memecahkan berbagai pantangan di te-ngah kalangan ilmuwan, dan mem­buat orang kembali berpikir akan sumber dari kesadaran pikiran kita ini, makna dan asal kehidupan kita yang sebenarnya, hubungan antara manusia dengan alam semesta, se­bab akibat berbagai perbuatan baik dan jahat, dan lain sebagainya." (sud/rahmat)

Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati

May 15, 2014
Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati

Suasana di pusat Kota Stalingrad setelah dibebaskan dari pendudukan Jerman. (GEORGE ZELMA / WIKIMEDIA COMMONS)

Di balik 'Tirai Besi', Uni Soviet tampaknya 'bermain-main' dengan sesuatu yang lebih jahat daripada yang bisa dibayangkan oleh pikiran waras manusia, yaitu menghidupkan kembali organ dan bagian tubuh yang telah terputus, serta mengembangbiakkan mayat hidup dan binatang mutasi!

Beberapa citra yang paling mengganggu adalah berkaitan dengan percobaan untuk membangkitkan organisme yang telah mati oleh ilmuwan Soviet, Dr. SS Bryukhonenko, yang diadakan di Institut Eksperimental Psikologi dan Terapi, Voronezh, Uni Soviet.

Gambaran mengerikan ditunjukkan dalam video, tentang apa yang terjadi di balik dinding rezim komunis Soviet yang telah hancur itu. Sebuah video percobaan yang berasal pada 1940, yang tersedia melalui arsip publik, memberikan rincian eksperimen dimana bagian hewan yang telah mati (dalam video itu menampilkan anjing), dihidupkan kembali melalui penggunaan mesin.

Demi kredibilitas pemberitaan, saya akan mencantumkan link video, tetapi saya peringatkan bahwa video itu mengandung citra kekerasan dan kekejaman yang ekstrim terhadap hewan. Anda dapat menemukannya disini.

Salah satu segmen video menunjukkan kepala yang terputus seekor anjing dihubungkan ke mesin jantung-paru Bryukhonenko yang disebut 'autojector'. Seiring dengan mesin yang mulai memompa, kepala anjing itu perlahan mulai menunjukkan tanda- tanda kehidupan. Untuk membuktikan bahwa anjing itu telah hidup kembali, para ilmuwan mulai melakukan penyiksaan. Pada satu adegan para ilmuwan tampak mengoleskan cairan asam di dalam lubang hidung sang anjing 'mayat hidup', yang tampak segera menjilatinya. Segmen lain menunjukkan jantung yang telah terpisah masih dapat berdetak melalui bantuan mesin, bersama dengan organ lainnya.

Eksperimen yang aneh dan menyeramkan ini pertama kali ditampilkan dalam Kongres Fisiolog Uni Soviet ke-3 pada 1928.

Sebuah percobaan yang sama dilakukan pada 1954 oleh ilmuwan Soviet, Vladimir Demikhov, namun ia bukannya menjaga anjing tetap hidup dengan mesin, melainkan menghubungkannya ke organ-organ vital dari hewan lain. Anjing zombie berkepala dua milik Demikhov itu bisa dilihat dalam arsip publik video berbahasa Rusia.

Untuk membuat makhluk tersebut, Demikhov memotong anak anjing menjadi 2 bagian tepat di bawah lengan dan mencangkokkannya ke leher anjing dewasa. Dia menciptakan 20 makhluk berkepala dua, namun mereka biasanya tidak berumur panjang karena terjadi penolakan jaringan.

Meskipun hewannya berumur pendek (sekitar satu bulan paling lama), eksperimen Demikhov memiliki efek yang beresonansi, dan terjadi semacam perlombaan dalam hal melakukan 'penghidupan kembali'. Pemerintah AS mendanai proyek serupa bagi Robert White yang pada 14 Maret 1970 berhasil memotong kepala monyet dan menghidupkannya kembali dengan mencangkok kepala tersebut ke tubuh monyet lain yang tanpa kepala. Makhluk itu hanya hidup selama satu hari, dan ia tampak melotot dengan penuh kebencian kepada White.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, White mengatakan bahwa ia dan timnya mampu melakukan transplantasi otak dari organ yang terpisah menjadi binatang yang utuh dan mempertahankannya dalam kondisi kehidupan yang layak selama beberapa hari.

"Kami telah mampu mempertahankan otak di tengkorak, dan di kepala," ujar White.

BBC memberikan kesimpulan, "Maksudnya bahwa berarti monyet itu berada dalam kondisi sadar sepenuhnya, dimana ia bisa melihat, mendengar, merasakan, dan membau karena jaringan saraf yang masih utuh di kepala."

Pasca keberhasilan percobaan ini, White mulai berkeliling negeri untuk mencari dua orang pasien manusia yang bersedia untuk menjalani percobaan ini. Namun ia hanya menemukan seorang cacat Craig Vetovitz, dan tidak dapat menemukan subjek kedua yang bersedia, sehingga 'karya' kontroversialnya itu pun perlahan memudar. (Oscar/rahab)


Sejarah Eksperimen Kontroversial Uni Soviet: Menghidupkan Hewan Mati

Interpretasi Inti Bumi dengan Misteri Hilangnya Bangsa Maya

May 08, 2014
Interpretasi Inti Bumi dengan Misteri Hilangnya Bangsa Maya

Meskipun manusia hidup di bumi, namun, pemahaman tentang bumi hanya seujung rambut. Pengeboran yang paling canggih di dunia sekalipun hanya mampu mengebor lebih dari 10.000 meter dalamnya. Lalu bagaimana wujudnya jika di bawah pengeboran 10.000 meter lagi kedalamannya. Orang-orang hanya bisa menganalisa berdasarkan letusan gunung berapi, gempa bumi, atau beberapa tanah patahan (rengkahan atau retakan pada kulit bumi).

Karena penemuan dunia bawah tanah yang misterius, sehingga "teori bumi berongga" saling dibahas oleh ilmuwan dari berbagai negara. Setelah satelit "landsat 7" AS mengambil secara real citra di lingkaran kutub utara, ditemukan sebuah lubang yang cukup besar di kawasan tersebut, apakah itu merupakan pintu masuk ke dalam inti bumi ?

Sarjana Geofisika umumnya beranggapan, berat bumi adalah jutaan kali-nya 6 triliun ton. Jika internal bumi itu substansi, maka beratnya akan lebih dari itu. Laksamana Bart, seorang petualang kutub utara mengatakan, dia terbang melintasi kutub utara. Pernah masuk ke dalam bumi, itu adalah sebuah dunia bawah tanah yang membentang luas, banyak pepohonan hijau, danau yang indah dan berbagai hewan punah. Benar-benar sebuah taman sentosa di bawah tanah.

Peradaban bangsa Maya pernah menakjubkan dunia. Sementara itu, hilangnya bangsa Maya telah menarik perhatian para ilmuwan dari berbagai negara di dunia. Namun, kemana perginya bangsa Maya itu sebenarnya ?

Para ilmuwan menuturkan, sistem gua dari Yucatan itu multi luas. Namun, apa sebenarnya yang tersembunyi di dalam gua bawah tanah sedalam ratusan kilometer itu, masih merupakan misteri yang belum terpecahkan hingga kini.

Ada ilmuwan yang menuturkan, mungkin bangsa Maya sekarang seperti semut, menjadi makhluk yang hidup di bawah tanah. Dan di bawah tanah itu terdapat sebuah dunia yang misterius.

Arkeolog Brasil yang dipimpin Dr.George membawa 20 siswa ke pegunungan dekat Sao Paulo untuk mencari barang-barang antik suku Indian. Hingga akhirnya menemukan reruntuhan kota bawah tanah yang pernah dihuni manusia bawah tanah. Dr.George menuturkan, bahwa itu adalah sebuah lubang besar yang basah dan gelap. Lagipula dalamnya tak terduga.

Berbagai indikasi menunjukkan, bahwa kota bawah tanah itu telah ada 8000 tahun lamanya. Ada juga yang beranggapan, itu adalah bekas tempat yang pernah dihuni makhluk luar angkasa alias alien. Terlepas apakah bekas peninggalan manusia bawah atau alien, semua itu merupakan perihal bawah tanah. Dan hal itu sendiri merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan.

Terkait temuan di bawah tanah itu, banyak terdapat di belahan dunia lainya, namun, dengan skala yang sangat luas seperti itu rasanya tidak terlalu banyak. Di Kentucky, AS, terdapat sebuah lubang bawah tanah Mammoth, berdasarkan pengukuran pada tahun 1972, total panjangnya 297 kilometer, di dalam 5 lapisan atas bawah terdapat 225 saluran ke berbagai arah. 23 corong, tiga sungai bawah tanah, 8 air terjun, 2 danau bawah tanah. Setelah disurvei pada 1985, total panjangnya telah melampaui 361 km.

Ada langit pasti ada bumi, ada surga ada neraka, ada makhluk angkasa luar juga ada muka kuda berkepala sapi. Di saat kita berupaya menjelajahi ruang angkasa, jangan sampai lupa juga menjelajahi bumi di bawah telapak kaki kita.

Medan di bawah tanah mungkin agak sulit untuk dijelajahi, suasana bawah tanah yang gelap gulita, tertutup, kapan saja mungkin akan terjadi bencana. Karena itu, orang dahulu menyebut dunia bawah tanah itu sangat menyiksa, harus menyeberangi lautan api dan jembatan menuju ke alam barzakh (akhirat), rupa manusia yang sangat jelek dengan kepala bertanduk. Tampang seperti kuda dengan lidah menjulur panjang. Inilah yang disebut yamaraja (penguasa neraka).

Dalam cerita "Journey to the Center of the Earth 3D", dikisahkan tentang beberapa ilmuwan yang mengendarai pesawat bawah tanah anti gravitasi dengan kecepatan 3000 kilometer/jam di pusat perjalanan bawah tanah, menjelajahi dunia sekitar bawah tanah.

Di bawah tanah itu menemukan makhluk bawah tanah berbagai bentuk, binatang bawah tanah yang aneh-aneh, tumbuh-tumbuhan bawah tanah yang langka. Sunga-sungai bawah tanah yang panjang dan danau yang luas. Karena keberadaan benda-benda bawah tanah yang memancarkan cahaya, jadi, suasana bawah tanah itu bukan sehamparan hitam pekat seperti yang dibayangkan manusia tapi seberkas sinar terang.

Yang lebih menakjubkan lagi, selama 30 hari dalam petualangan di bawah tanah itu, UFO bawah tanah tidak pernah terpisah dari pesawat penjelajah, saling memberi sinyal, dan di kedalamanan 10.000 meter di dasar pasifik tenyata terdapat sebuah pangkalan UFO.

Einstein mengatakan, "Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi meliputi segalanya di dunia. Menggerakkan kemajuan dan merupakan sumber pengetahuan."

Di bawah goresan pena penulis, dunia bawah tanah itu sangat menarik. Meskipun mendebarkan dan mengandung risiko, tapi juga lucu dan menyenangkan. Minyak bawah tanah ada yang berwarna merah, hitam, putih, biru, hijau.

Kunang-kunang genetik yang memancarkan cahaya tampak berwarna warni saat mengepakkan sayapnya. Sehamparan udang dasar laut yang tak pernah mendapat gangguan manusia, beratnya 150 kg per ekor. Dalam eksplorasinya, pesawat penjelajah bertemu dengan gempa bumi yang paling merepotkan manusia, UFO bawah tanah mengirimm pesan itu, dan demi mendapatkan data pertama, ilmuwan di dalam pesawat penjelajah memutuskan untuk menahan gempa bumi ini di kedalaman 8000 meter bawah tanah, sehingga terjadilah suasana yang menegangkan.

Pada kenyataannya, sejak awal manusia sudah memanfaatkan bawah tanah, mulai dari menggali sumur hingga memanfaatkan gua. Setelah peningkatan teknologi modern, manusia mulai membuat atau memperbaiki jalur terowongan di pegunungan. Namun, semua ini hanya selapisan tipis di bumi, sementara di bawah tanah terdapat misteri yang tak terbatas dan potensi yang tak berujung, Di abad ke – 21 ini, semestinya juga merupakan abad pembangunan bawah tanah. (bayvoice/jhon/ran)

Interpretasi Inti Bumi dengan Misteri Hilangnya Bangsa Maya