Hilangnya Sunspot di Permukaan Matahari, Pertanda Zaman Es Telah Tiba?

July 23, 2016
Hilangnya Sunspot di Permukaan Matahari, Pertanda Zaman Es Telah Tiba?
Selama beberapa hari ini, bintik hitam matahari atau sunspot kini tidak tampak lagi di permukaannya, mungkinkah ini adalah pertanda zaman es yang mengerikan itu telah tiba ? (Internet)

Sejak akhir Juni 2016, bintik hitam matahari atau sunspot sudah tak terlihat lagi selama beberapa hari ini. Mungkinkah ini adalah pertanda aktivitas matahari semakin berkurang ? Matahari akan segera memasuki masa tidur ? dan bumi akan kembali memasuki zaman es ?

Zaman es akan segera tiba ?

Bintik hitam matahari atau sunspot adalah tanda dari tingkat aktivitas matahari. Baru-baru ini, seiring dengan menurunnya tingkat aktivitas matahari, bintik hitam matahari terlihat mulai semakin kosong di permukaannya, sebelumnya masih bisa dihitung dengan jari. Tetapi sekarang, bahkan selama beberapa hari sejak akhir pertengahan Juni yang lalu, tidak terlihat lagi bintik hitam matahari atau sunspot di permukaannya. Matahari yang terang benar-benar tampak kosong.

Apa yang terjadi jika tidak ada bintik hitam matahari ?

Menurut catatan, pada 1646 - 1715, aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) terjadi dan mengakibatkan bumi diterjang “zaman es kecil.” Akibatnya kawasan Eropa mengalami cuaca dingin ekstrim dalam sejarah, banyak sungai-sungai membeku, bahkan sungai Themes di Inggris dikatakan sudah membeku total saat itu. Jumlah hasil pertanian dalam lingkup global menurun drastis, dan banyak yang mati kelaparan di sebagian besar tempat di belahan dunia.

Matahari yang sunyi senyap sekarang kembali akan memasuki kondisi tidur lagi?  Sejarah sekali lagi akan berulang kembali, yakni bumi akan lebih cepat memasuki “zaman es” seperti di masa lalu ?

Laporan terbaru menyebutkan, bahwa aktivitas matahari semakin berkurang selama lebih satu abad terakhir ini. Artinya matahari sedang mendingin dari keadaan biasanya.

Tidak ada bintik hitam matahari (sunspot) terlihat di permukaan. Dan untuk kedua kalinya dalam bulan ini, matahari sudah mulai benar-benar kosong, kata Paul Dorian, dari Vencore Weather.

Menurut Dorian, matahari yang sudah kosong merupakan tanda bahwa kita mendekati siklus solar minimum. Di mana jumlah sunspot, badai geomaknetik dan solar flares (lidah api) menjadi jauh berkurang. Dan hal ini akan semakin meningkat selama beberapa tahun lagi ke depan.

Awalnya, kekosongan ini akan berlangsung hanya beberapa hari, dan kemudian akan terus berlanjut selama berminggu-minggu. Dan pada akhirnya berlangsung selama berbulan-bulan pada saat siklus sunspot mencapai titik terendah.

Di pastikan siklus solar minimum berikutnya kemungkinan akan berlangsung sekitar 2019 atau 2020, kata Dorian.

Dalam konferensi Astronomi National yang diadakan pada awal Juli lalu, seorang profesor bernama Valentina Zharkova telah mengungkapkan hasil penelitiannya yang mengejutkan dunia. Hal ini dikarenakan hasil penelitiannya menjelaskan akan kembalinya zaman es pada tahun 2030.

Menurut penelitian Valentina, zaman es akan kembali melanda bumi pada tahun 2030, itu dikarenakan siklus matahari yang kacau, berdampak pada bumi kita. Matahari memiliki 11 siklus tahunan, dimana ketika siklus itu terjadi, matahari akan mencapai puncaknya, atau bahkan sebaliknya “tertidur.”

Menurut sang profesor, kacaunya siklus matahari dikarenakan tidak seiramanya gerakan lapisan luar matahari dengan lapisan dalamnya. Ketika aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) terjadi, kedua lapisan tersebut akan saling mengganggu. Akibatnya matahari tidak bisa mengeluarkan energy seperti biasanya. Bahkan saat Maunder Minimun yang terjadi 370 tahun silam, dikatakan bahwa bintik-bintik matahari sempat hilang sekali.

Siklus solar minimum berikutnya kemungkinan akan berlangsung sekitar 2019 atau 2020, dan akan berlangsung selama 11 – 12 tahun, kata Dorian.

Apa yang telah di ungkapkan oleh penelitian profesor Valentina Zharkova ini masihlah sekedar dugaan. Kita berharap aktivitas matahari rendah (Maunder Minimum) atau zaman es itu tidak kembali melanda bumi kita. Karena Bumi dan kehidupan akan menjadi kacau jika zaman es kembali datang, meski kecil sekalipun.
Previous
Next Post »