Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam

July 22, 2016
Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam
Lampu terang yang dihasilkan oleh sebuah kota membuat sulit untuk melihat bintang-bintang di langit dan mengganggu pola tidur. Namun polusi cahaya memiliki efek samping yang lain, dapat mendorong musim semi muncul seminggu sebelumnya di kota-kota besar daripada di luar kota. Lampu-lampu terang Paris di malam hari (foto).

Siapapun yang tinggal di kota akan menyadari efek dari polusi cahaya. Lampu terang yang dihasilkan oleh kota-kota besar membuat sulit untuk melihat bintang-bintang di langit dan mengganggu pola tidur. Namun selain itu sebuah studi baru menemukan bahwa polusi cahaya memiliki efek samping lain, yaitu dapat mendorong musim semi muncul seminggu sebelumnya di kota-kota tersebut daripada di luar kota.

Pohon bertunas rata-rata tujuh setengah hari lebih awal di daerah terang daripada di tempat gelap. Tunas yang muncul lebih awal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi serangga, yang memakan daun, dan burung-burung yang kemudian memakan mereka pada gilirannya.


Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam
Pohon bertunas rata-rata tujuh setengah hari sebelumnya di daerah terang daripada di tempat gelap. Tunas yang lebih awal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi serangga, yang memakan daun, dan burung-burung yang kemudian memakan mereka pada gilirannya. Tunas yang tumbuh di pohon ek (foto).

Pohon sycamore, ash, oak dan beech, semuanya ditemukan bertunas lebih awal di bawah pengaruh cahaya buatan. Para relawan dari seluruh Inggris membantu para peneliti dari University of Exeter menyelesaikan studi ini dengan mencatat tanggal tunas lebih dari 13 tahun. Data tersebut disilangkan dengan citra satelit waktu malam untuk membangun tingkat polusi cahaya di daerah-daerah tersebut.

Profesor Richard Ffrench-Constant, yang membantu memimpin penelitian, mengatakan bahwa cahaya memiliki efek yang lebih signifikan dibanding suhu pada saat tunas muncul, serta menunjukkan bagaimana serangga bersayap musim dingin menderita gangguan.

“Saat ini, jangka waktu bagi ulat menetas untuk membuat kesempatan besar memakan tunas-tunas daun baru, dan burung menetas dalam waktunya untuk makan ulat-ulat muda tersebut. Jika efek cascade (urutan) ini terjadi tidak sinkron, maka satwa liar akan menderita,” katanya.

Dia menambahkan, tentang hal positif dari penelitian ini yang telah menemukan bahwa pencahayaan merah secara khusus mempengaruhi efek ini. Dan sekarang saatnya memiliki kesempatan untuk menciptakan ‘pencahayaan pintar’ yang ramah dengan alam.

Adrian Spalding dari Spalding Associates, sebuah konsultan lingkungan berbasis di Cornwall, Inggris,  mengatakan penelitian ini menyoroti ‘keprihatinan nyata dari efek pencahayaan pada tanaman dan hewan dan pentingnya pengelolaan tingkat cahaya di lingkungan perkotaan secara berkelanjutan’.

Dalam laporannya peneliti menyatakan jumlah cahaya buatan yang diproduksi pada malam hari tumbuh sebesar 6 persen per tahun. Lampu-lampu jalan ditemukan telah membingungkan banyak spesies yang lebih memilih kondisi gelap, seperti serangga malam dan kelelawar.

Selain itu polusi cahaya juga membuat kesulitan bagi penduduk kota untuk melihat bintang di langit malam, dan penelitian lain telah menghubungkan berlimpahnya cahaya buatan mengganggu pola tidur.

Apakah lampu jalan LED merusak kesehatan ?

Cahaya kuning hangat dari lampu jalan digantikan oleh cahaya putih dingin LED di seluruh dunia dalam upaya untuk menghemat energi. Namun hal ini mendatangkan penambahan biaya, dengan adanya pernyataan dokter yang memperingatkan bahwa mereka bisa merusak kesehatan kita dengan cara mempengaruhi tidur dan penglihatan.

The American Medical Association bulan ini mengadopsi pedoman baru yang bertujuan untuk mengurangi dampak yang berpotensi membahayakan kesehatan akibat dari pencahayaan LED yang ‘tidak tepat’.

Pedoman ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah di seluruh AS memilih penerangan jalan LED yang meminimalkan kerugian bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

“Meskipun mempunyai manfaat efisiensi energi tersebut, beberapa lampu LED adalah berbahaya bila digunakan sebagai penerangan jalan,” kata Dr Maya Babu, anggota dewan AMA, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Para ahli medis percaya bahwa LED putih dapat memancarkan terlalu banyak cahaya biru, yang mungkin memiliki dampak pada penglihatan dan tidur. Menurut AMA, pencahayaan LED biru dapat mengganggu tidur dengan menekan melatonin, mengganggu ritme sirkadian tubuh, siklus 24 jam alami tubuh, yang dapat mengganggu tidur. (ran)
 

Dampak Buruk Polusi Cahaya Terhadap Keseimbangan Biologis Isi Alam

Previous
Next Post »