Pintu Medan Magnet 'Gerbang Waktu' Menuju Dimensi Lain

April 15, 2014
Pintu Medan Magnet 'Gerbang Waktu' Menuju Dimensi Lain
Ilmuwan dari AS dan Inggris berhasil menemukan ‘gerbang waktu’ di wilayah udara kutub selatan. (AFP)

Penelitian mengenai perbedaan dimensi waktu, selama ini se­lalu mengusik ilmu pengetahuan modern dan selalu memancing antusiasme para ilmuwan untuk mengungkapnya.

Masyarakat melihat benda terbang tak dikenal mendatangi bumi, seperti pesawat UFO milik makhluk angkasa luar yang datang dan pergi sekehendak hati, dan dapat lenyap dari pandang-an dalam sekejap.

Menghadapi fenomena seperti ini, pernahkah manusia berpikir dengan serius akan konsep eksistensi dimensi ru­ang pada medan waktu yang ber­beda dan bukan sekedar legenda?

Sebenarnya penelitian ilmiah juga telah memahami adanya 'pintu medan magnet' dan 'gerbang 'waktu'.

'Pintu Medan Magnet' Memang Ada, Setiap Hari Buka Tutup Puluhan Kali

Riset oleh kalangan ilmiah di Amerika Serikat telah menemukan bahwa 'pintu medan magnet' yang menghantarkan energi ternyata me­mang eksis, dan bisa berpindah ke­sana kemari dengan kecepatan luar biasa antara bumi dengan matahari. Membuka 'pintu medan magnet' ini seperti memasuki 'jalur misteri­us' medan magnet bumi, dan dapat langsung mencapai permukaan matahari.

Riset oleh NASA dan Iowa Uni­versity itu menganalisa kumpulan angka yang berhasil dilacak oleh satelit THEMIS dan satelit POLAR milik NASA, ditambah data yang diperoleh sekumpulan satelit mi­lik Badan Antariksa Eropa (ESA), didapati pada suatu tempat sejauh puluhan ribu kilometer dari bumi, terdapat banyak sekali 'zona difusi elektron' (Electron Diffusion Re­gions atau disebut juga 'titik X.

Setiap hari dibuka tutup sebanyak puluhan kali, serta berfungsi sebagai gerbang masuk jalur pintas dari bumi ke matahari. Dosen Iowa University, Jack Scudder, menjelaskan bahwa ger­bang masuk ini berada pada titik singgung antara medan magnet bumi dengan medan magnet matahari, dan membentuk jalur pintas langsung bebas hambatan yang menghubungkan kedua planet.

Gerbang masuk ini tidak hanya ti­dak kasat mata, keberadaannya pun tidak stabil dan sulit untuk dikenali. Setiap hari gerbang tersebut buka tutup sebanyak puluhan kali, tapi waktu buka tutupnya sama sekali tidak bisa ditelusuri, dan tidak bisa dipastikan berapa lama gerbang terbuka.

Tapi jika gerbang terbuka, maka akan dapat menghantarkan energi dengan kecepatan luar biasa ke matahari yang terletak se­jauh 150 juta kilometer, serta dapat menimbulkan badai geomagnetik karena kecepatan tinggi itu.

NASA berencana meluncurkan program Magnetosphere Multi-scale Measurement (MMM) pada 2014 ini, dengan mengirimkan 4 pesawat antariksa mengelilingi bumi untuk memoni­tor kondisi bukaan 'pintu medan magnet', mencoba memahami bagaimana persinggungan dua medan magnet dapat membentuk jalur transportasi.

Ditemukan 'Gerbang Waktu' di langit Kutub Selatan

Sepuluh tahun lalu, para ilmu­wan AS dan Inggris yang melaku­kan eksplorasi ilmiah di Kutub Selatan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan akan masalah ilmiah 'gerbang waktu'. Fisikawan AS, Marion McLean beserta tim risetnya menemukan adanya ka­but asap berwarna putih keabuan yang terus berputar di langit kutub selatan, tapi tidak berubah bentuk seiring dengan terus berjalannya waktu, juga tidak bergerak, yang kemudian membawa mereka me­masuki penelitian waktu dan ruang yang berbeda. Surat kabar Pravda Rusia memberitakan penemuan yang sangat mengejutkan ini.

Ruang dan waktu dimensi ber­beda eksis secara bersamaan

Menurut surat kabar Pravda Rusia, para ilmuwan AS dan Ing­gris yang melakukan eksplorasi ilmiah di Kutub Selatan telah me­luncurkan sebuah balon cuaca yang masuk ke dalam gumpalan kabut asap berwarna putih keabuan yang terus berputar. Begitu diluncurkan, balon itu pun membubung tinggi dengan sangat cepat dan meng­hilang seketika.

Setelah beberapa waktu ilmu­wan menarik kembali balon terse­but yang diikatkan dengan seu­tas tali di bumi. Akan tetapi yang mengejutkan adalah, pada alat pencatat waktu yang ada di balon waktu yang tercatat mundur 30 ta­hun lebih awal!

Lebih menge­jutkan lagi adalah, setelah memastikan alat pencatat waktu pada balon tersebut tidak rusak, para ilmuwan kembali melakukan hal yang sama berulang kali, tapi setiap kali waktu yang tercatat adalah mundur, alat pencatat waktu menunjukkan wak­tu yang telah lampau. Fenomena ini pun disebut 'gerbang waktu', dan para ilmuwan melaporkan penemuan ini ke Gedung Putih.

Masyarakat pun menyimpul­kan gumpalan kabut asap yang terus menerus berputar di langit Kutub Selatan sebagai sebuah jalan yang menghubungkan ke suatu za­man lain.

Selama ini, berbagai peneli­tian sehubungan dengan fenomena waktu yang tidak lazim terus di­lakukan. Pada riset yang diprakar­sai NASA telah ditemukan 'pintu medan magnet' dan keanehan 'gerbang waktu' yang telah dite­mukan sejak 10 tahun lalu di langit Kutub Selatan, yang semuanya menunjukkan di alam semesta ini terdapat berbagai keunikan yang misterius di berbagai dimensi ru­ang dan waktu yang berbeda. (sud/rahab)