Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

June 21, 2014
Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta
Jika terdapat alam semesta di luar semesta alam, maka ditilik dari sudut pandang probalitas dan statistic, setiap multiverse sesuai dengan kemungkinan hasil yang berbeda dari setiap peristiwa.


Fisikawan teoritis dari Universitas Columbia, New York mengemukakan konsep individu terhadap multiverse alam semesta. Menurutnya kita memiliki cara untuk membuktikan keberadaan multiverse, jika multiverse itu eksis, alam semesta akan menjadi lebih tidak menentu.
Melansir laporan media asing, beberapa teori fisika yang berasal dari konsep multiverse, membuat misteri alam semesta menjadi lebih rumit dan membingungkan. Menurut teori multiverse, bahwa di luar alam semesa kita masih ada semesta alam lainnya, dan yang lebih menakjubkan, evolusi semesta ala mini bervariasi, beberapa di antaranya memiliki kehidupan dan juga sebaliknya, bahkan tidak ada benda langit apa pun.
Jika multiverse itu eksis, maka kita tampaknya sangat beruntung, karena munculnya alam semesta kita saat ini mendukung kehidupan, namun, ilmuwan juga menemukan hal yang disayangkan, alam semesta kita akan menghadapi suatu proses keakhiran, yang menunjukkan bahwa multiverse di tempat hunian kita ini dapat mendukung kehidupan, namun, bukan berarti tidak terbatas.
Kalau begitu, bagaimana bisa kita ketahui, apakah kita hidup di dalam mutiverse semesta alam ? Brian Greene, fisikawan teoritis dari Columbia University, New York menuturkan, bahwa beberapa versi dari multiverse tampak mudah untuk dikonfirmasi, menurut maket yang mereka dalami saat ini dapat mengetahui dengan jelas apakah multiverse itu eksis. Misalnya, teori string multiverse, menurut model teori string dapat diketahui alam semesta itu bagaikan selapisan tiga dimensi raksasa. Jika ada alam semesta di luar semesta alam, maka kita dapat mendeteksi keberadaan alam semesta lain di setiap sudut alam semesta, Large Hadron Collider (cincin "Akselerator Partikel" dan "Atom-Smasher" raksasa) dari pusat penelitian nuklir Eropa dapat melakukan penyelidikan terkait.
Selain itu, teori ekspansi juga menyiratkan adanya multiverse, menurut para ilmuwan bahwa alam semesta itu berasal dari big bang, dan melahirkan multiverse yang tak terhitung banyaknya. Setiap kondisi fisik alam semesta itu tidak sama, hal ini sama seperti banyaknya gelembung busa, antara alam semesta akan terjadi tabrakan, dan akibat dari tabrakan itu bagaikan stempel radiasi yang tertinggal di balik gelombang mikro alam semesta masa permulaan.
Tim peneliti begitu gembira ketika menemukan sinyal gelombang gravitasi dalam radiasi di balik gelombang mikro itu, karena informasi ini menunjukkan eksistensi multiverse.
Jika multiverse itu eksis, maka mungkin menghasilkan beberapa hasil yang ganjil. Menurut kesimpulan dari probalitas dan statistic, setiap multiverse itu sebenarnya berada dalam kondisi evolusi yang tidak sama, artinya bahwa ada planet Bumi di dalam multiverse tertentu, dan mungkin di atas bumi tersebut ini tidak berpenghuni. Hal ini menunjukkan bahwa, multiverse itu perlu di selidiki lebih dalam setiap peristiwa yang mungkin terjadi dari sudut pandang teori probalitas, setiap multiverse bisa sesuai dengan berbagai akhir kemungkinan dari suatu peristiwa. (tech.qq/jhon/ran)

Keberadaan Alam Semesta di Luar Alam Semesta

Previous
Next Post »